Bayi di Simalungun Dimasukkan ke Jok Motor, Dibuang di Kebun Teh, lalu Meninggal

24 Mei 2024 12:20 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kaki bayi. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kaki bayi. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sepasang kekasih bernama Viki Ariya Ramanda (18 tahun) dan Aliya Sahara (18) di Kabupaten Simalungun, Sumut, ditangkap polisi pada Rabu (22/5). Penyebabnya, keduanya membuang bayi hasil hubungan terlarang mereka.
ADVERTISEMENT
“Mereka membuang seorang bayi perempuan yang diperkirakan berumur 4 jam,” kata Kasat Reskrim Polres Simalungun AKP Ghulam Yanuar pada Jumat (24/5).
Ghulam mengatakan, bayi tersebut mulanya ditemukan oleh saksi bernama Bernike Siburian di kebun teh di Kecamatan Pematang Sidamanik pada Senin (13/5).
Saat itu, Bernike hendak pulang dari ladangnya. Tiba-tiba, di tengah perjalanan, ia mendengar tangisan bayi tersebut. Ia pun mencari-cari dan membongkar kumpulan semak-semak.
Benar saja, ia mendapati seorang bayi yang sudah dalam kondisi luka-luka karena tergores oleh semak-semak tersebut.
“Dengan kondisi bayi mengalami banyak luka gores di bagian tubuh dan luka robek di bagian kepala bayi yang mana bayi masih dalam keadaan hidup,” kata Ghulam.
Saat itu, Bernike langsung memanggil saksi lainnya untuk menyelamatkan bayi tersebut. Mulanya, ia dibawa ke puskesmas terdekat. Setelah mendapatkan perawatan, pihak puskesmas menyarankan agar bayi tersebut segera dibawa ke rumah sakit.
ADVERTISEMENT
Namun, saat perjalanan menuju RS Prapat, bayi tersebut meninggal dunia.

Dimasukkan ke jok motor

Berdasarkan hasil penyelidikan, bayi tersebut dilahirkan di rumah pelaku Aliya yang sudah lulus SMA itu. Sesaat setelah lahir, Aliya langsung menghubungi dan meminta kekasihnya, Viki, yang masih berstatus pelajar SMA untuk segera datang.
Sesampainya, Aliya meminta Viki untuk membawa bayi tersebut ke panti asuhan. Namun, Viki justru membuang bayi tersebut di kebun teh.
“Bayi ini mulanya dibalut dengan sepotong kain. Lalu, Aliya menyuruh pelaku Viki untuk membawa ke panti asuhan,” kata dia.
“Lalu Viki ini membawa beberapa potong baju kaos. Baju ini dipakai untuk alas di jok motor. Lalu, pelaku Aliya memasukkan bayi tersebut ke dalam jok,” sambungnya.
ADVERTISEMENT
Setibanya di kebun teh, pelaku Viki meletakkan bayi tersebut di semak-semak.

Orang tua Aliya tak tahu

Dari hasil penyelidikan sementara, meski melahirkan di rumah, orang tua Aliya mengaku tak mengetahui insiden tersebut.
“Kalau pengakuan orang tuanya tidak tahu, karena kesehariannya si cewek keseringan mengurung diri di kamar,” kata Ghulam.
“Sementara ibunya bekerja sebagai pembantu rumah tangga yang pergi pagi pulang sudah sore, begitu juga bapaknya bekerja sebagai tukang ngomben (mengarit padi),” sambungnya.
Meski begitu, Ghulam mengatakan pihaknya akan terus mendalami kasus ini.