Bayi Dibawa ke Atap dari Rumah di Dago Elos yang Penuh Gas Air Mata

16 Agustus 2023 11:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aksi warga Dago Elos bakar ban di Jalan Dago, Kota Bandung, pada Senin (14/8/2023). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Aksi warga Dago Elos bakar ban di Jalan Dago, Kota Bandung, pada Senin (14/8/2023). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Bayi berusia 8 bulan di Dago Elos, Kota Bandung, sampai harus ditaruh di atap rumah ketika kericuhan terjadi guna menghindari efek dari gas air mata yang ditembakkan oleh polisi.
ADVERTISEMENT
Hal itu dikatakan oleh seorang warga Dago Elos, Ecin. Ketika gas air mata ditembakkan polisi, dia mengaku langsung berlari menyelamatkan diri dan situasi begitu tidak kondusif.
"Asal lari aja ke atas, sambil nutup mata," kata dia ketika ditemui pada Selasa (15/8).
Ketika menyelamatkan diri itulah, Ecin mengaku melihat bayi yang berusia sekitar 8 bulan ditaruh di atap rumah demi menghindari gas air mata.
"Ada juga yang bayi yang sampai di taruh di atap rumah, menghindari gas air mata. Umurnya 8 bulan," ucap dia.
Belum diketahui kondisi terkini dari bayi itu. Adapun selain melihat bayi yang ditaruh di atap rumah, dia juga mengaku melihat adanya sejumlah kendaraan milik warga yang hancur dan pintu rumah yang didobrak polisi.
ADVERTISEMENT
"Motor juga rusak, dipukul-pukul motornya," kata dia.
Sebelumnya, polisi sempat menembakkan gas air mata ketika kericuhan terjadi. Warga yang terkena gas air mata kemudian melarikan diri ke sejumlah ruas jalan. Pasca kejadian itu, tercatat ada 4 orang yang terluka dan 7 orang diamankan oleh polisi.

Polisi Klaim Gas Air Mata Ditembakkan Hanya ke Jalan

Aksi warga Dago Elos bakar ban di Jalan Dago, Kota Bandung, pada Senin (14/8/2023). Foto: Dok. Istimewa
Gas air mata yang ditembakkan oleh polisi ketika kericuhan terjadi di Dago Elos, Kota Bandung, menuai polemik karena diduga diarahkan ke pemukiman warga. Beberapa selongsong gas air mata pun ditemukan oleh warga di sekitar pemukiman.
Sementara itu, Kapolrestabes Bandung, Kombes Budi Sartono, membantah pihaknya mengarahkan gas air mata ke arah pemukiman warga Dago Elos. Menurut dia, pihaknya mengarahkan gas air mata ke arah jalan untuk melakukan pembubaran.
ADVERTISEMENT
"Tidak, kita hanya di jalan raya tidak ada yang ditembakkan ke pemukiman, hanya untuk membuka jalan saja," kata dia di Polrestabes Bandung, pada Selasa (15/8).