Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Bayi Lemas di Minimarket Kini Sudah Segar Bugar
1 Maret 2018 11:31 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
Senyum semringah terpancar di paras lugu Muhammad Ucok ketika digendong oleh seorang pegawai Dinas Sosial DKI Jakarta. Kondisi bayi berusia 11 bulan itu kini jauh berbeda dibandingkan saat awal ia ditemukan dalam kondisi lemas dan kekurangan berat badan.
ADVERTISEMENT
Ucok ialah bayi yang sempat viral di media sosial karena tergeletak lemas ditelantarkan pria bernama Zalfur (61) alias Suling, di lantai minimarket. Sejak ditemukan pada Selasa (13/2) lalu di Alfamart Jalan Agus Salim, Jakarta Pusat, Ucok dirawat oleh Dinsos DKI.
"Pertama datang ke panti kondisi bayi masih sangat lemas, ia bahkan sempat tidak mau menerima asupan makanan yang diberikan petugas," ujar Tsabitatul Izza Pekerja Sosial di Panti Sosial Perlindungan Bhakti Kasih dalam keterangan tertulisnya, Kamis (1/3).
Tsabita mengatakan, petugas di panti melakukan upaya pelayanan kesehatan untuk Ucok di Puskesmas Kemayoran. Dokter juga memberikan asupan nutrisi seperti susu yang dibutuhkan Ucok.
"Sekarang bayinya sudah dalam kondisi lebih baik. Berat badannya sudah bertambah dan mulai bagus tumbuh kembangnya," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Dalam kurun waktu satu minggu, berat badan Ucok naik dan dalam kondisi lebih baik. Secara psikososial, Ucok sudah bisa merespons sapaan petugas dan gembira dengan orang yang berkomunikasi dengannya.
Selain itu, saat petugas melakukan asesmen, belakangan diketahui bahwa ayah Ucok ialah seorang pengamen bernama Syahrudin (58) dan ibunya bernama Rochmaharyati (35). Mereka memiliki tiga orang anak termasuk bayi Ucok yang paling kecil.
Anak pertamanya yang berusia 8 tahun sempat menjadi pengamen ondel-ondel. Sedangkan anak keduanya yang berusia 6 tahun biasa mengamen di angkutan umum yang berada di Tanah Abang.
"Yang mengawasi anaknya mengamen dari kejauhan itu ibunya. Ia juga menyewakan ondel-ondel yang disewa sehari dengan tarif 50 ribu untuk anaknya yang pertama," terang Tsabita.
ADVERTISEMENT
Kedua orang tuanya pun telah mendapatkan konseling berupa pemberian pemahaman terhadap peran keluarga yang sempat disalahartikan. Pihaknya ingin anak-anaknya tidak menjadi korban dan bisa mendapatkan hak-hak anak.
"Selama ini mereka memahami anak harus cari uang bantu orang tua tanpa peduli terhadap hak-hak anak yang sudah diatur oleh negara," tutup Tsabita.