Bayi Perempuan Ditemukan di Perkebunan Kelapa di Sumut

27 April 2020 13:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bayi perempuan yang di buang di kawasan perkebunan kelapa. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Bayi perempuan yang di buang di kawasan perkebunan kelapa. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Seorang bayi perempuan ditemukan di areal perkebunan kelapa di Nagori Kerasaan II, Kecamatan Pematang Bandar, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, Minggu (26/4). Bayi malang itu ditemukan dalam keadaan hidup dengan tali pusar yang masih menempel di perut.
ADVERTISEMENT
Kapolsek Perdagangan AKP Supendi mengatakan, bayi perempuan itu pertama kali ditemukan sekitar pukul 14.40 WIB oleh seorang karyawan pabrik bernama Fajar (30). Fajar sehari-hari bekerja mengambil pelepah kelapa sawit di perkebunan untuk dijadikan lidi.
Bayi perempuan yang di buang di kawasan perkebunan kelapa. Foto: Dok. Istimewa
Saat itu, Fajar dikejutkan dengan suara tangisan bayi di tengah-tengah perkebunan.
"Selanjutnya dirinya langsung mendekati asal suara tersebut. Dan alangkah terkejutnya setelah melihat sesosok anak bayi berjenis kelamin perempuan tergeletak di sekitar rerumputan, yang hanya dibalut oleh pakaian seadanya," ujar Supendi, Senin (27/4).
Ilustrasi kaki bayi. Foto: Shutterstock
Selanjutnya, penemuan bayi ini dilaporkan kepada pihak keamanan perkebunan lalu diteruskan ke kepolisian. Supendi mengatakan, pihaknya juga meminta tenaga medis untuk mengevakuasi bayi tersebut. Begitu juga memeriksa kesehatannya.
"Bayi berjenis kelamin perempuan tersebut memiliki ciri-ciri panjang 50 cm, berat 3.200 gram, tali pusar memanjang kira-kira 5 cm. Bayi tersebut sekarang di Puskesmas Kerasaan guna mendapatkan perawatan," jelas Supendi.
ADVERTISEMENT
Polisi juga masih menyelidiki siapa pelaku pembuang bayi malang itu. Namun, diduga bayi dibuang oleh orang tuanya.
"Dugaan sementara, bayi yang baru lahir itu memang sengaja dibuang oleh orang tuanya," tutupnya.
=====
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.