Bea Cukai: Kami Dukung Garuda Shield, tapi Juga Atensi Dokumen

24 Juli 2022 21:08 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prajurit Angkatan Darat AS saat latihan bersama Pasukan TNI AD di Garuda Shield 15/2021. Foto: 25th Infantry Division
zoom-in-whitePerbesar
Prajurit Angkatan Darat AS saat latihan bersama Pasukan TNI AD di Garuda Shield 15/2021. Foto: 25th Infantry Division
ADVERTISEMENT
Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Ditjen Bea Cukai Nirwala Dwi Heryanto, menegaskan persoalan penyegelan kontainer berisi senjata Angkatan Darat Militer AS di Pelabuhan Panjang hanya masalah administrasi.
ADVERTISEMENT
"Terkait penyegelan kontainer berisi senjata milik US Army pada Jumat (22/07) silam, yang menjadi atensi utama Bea Cukai Lampung adalah terkait masalah administrasi kepabeanan untuk pemasukan senjata tersebut," kata Dwi dalam keterangannya, Minggu (24/7).
Adapun senjata tersebut akan digunakan US Army untuk kegiatan latihan gabungan Garuda Shield antara TNI AD dengan US Army. Kegiatan latihan bersama itu akan digelar di Pusat Latihan Tempur (Puslatpur) Lampung.
Direktur Komunikasi dan Bimbingan Pengguna Jasa Nirwala Dwi Heryanto, dalam Media Briefing DJBC, Jumat (17/6/2022). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
Dwi menegaskan instansinya mendukung penuh acara tersebut. Sementara masalah penyegelan terkait dokumen kepabeanan akan dikoordinasikan dengan pihak-pihak terkait.
"Jajaran Bea Cukai di Lampung secara penuh mendukung kegiatan latihan bersama Garuda Shield 2022 antara TNI Angkatan Darat dengan korps militer beberapa negara sahabat yang akan diselenggarakan di Baturaja, Lampung pada bulan Agustus 2022," kata Dwi.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengatakan penyegelan kontainer yang berisi senjata di Lampung ada kesalahpahaman di level bawah.
“Kemarin di Pelabuhan Panjang Bandar Lampung itu adalah missed, tetapi itu bukan sesuatu yang kemudian menjadi ilegal, itu yang kita klarifikasi,” kata Andika di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Minggu (24/7).
Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa (kanan) berbincang dengan Kepala Staf Gabungan Amerika Serikat (AS) Jenderal Mark Milley (kiri) seusai upacara di Lapangan Plaza Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta, Minggu (24/7/2022). Foto: Asprilla Dwi Adha/Antara Foto
“Karena memang menjadi tugas dari perwakilan militer negara asing yang akan menjelaskan. Kita mengkonfirmasi apakah ini masuk dari perangkat material dari militer Anda, kalau iya kita buatkan approval-nya (persetujuan),” beber Andika.
Ia menegaskan, proses dan mekanisme pemberian security clearance (kepastian keamanan) selalu dilakukan bahkan untuk kedatangan yang tidak terjadwal.
“Itu ada mekanisme enggak ada jadwal, enggak ada rencana pun bisa asal kita juga verifikasi kita konfirmasi. Jadi kemarin itu missed di bawah tapi di pihak mereka, tapi segera kita konfirmasi ke perwakilan militer AS dalam hal ini di kantor atase pertahanan, khususnya yaitu Office of Defence cooperation. Jadi sudah clear,” ungkap Andika.
ADVERTISEMENT