Beasiswa Pendidikan Jadi Alasan Lena dan Leni Tekuni Sepak Takraw

1 September 2018 9:48 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Cerita masa lalu atlet timnas sepak takraw putri Lena dan Leni memang menginspirasi banyak orang. Kegigihan, kerja keras serta doa jadi tumpuan keduanya dalam mengarungi kehidupan juga mewujudkan cita-cita.
ADVERTISEMENT
Namun tak banyak yang tahu, apa alasan perempuan berusia 29 tahun itu menekuni olahraga sepak takraw. Bukan harta maupun jabatan, iming-iming sekolah gratis jadi alasan utama keduanya memilih menjadi atlet sepak takraw.
Mulanya, Lena dan Leni menekuni olahraga voli. Karena keterbatasan ekonomi, pada tahun 2006 keduanya beralih ke sepak takraw demi melanjutkan pendidikan ke bangku SMA.
"Kalau itu saya emang enggak ada pilihannya, yang pasti karena kita mengejar beasiswa. Kalau yang ikut takraw sekolahnya gratis. Makanya kita, langsung pindah cabor gitu, awalnya dari voli," ujar Lena saat ditemui kumparan pada Selasa (28/8).
Atlet Sepak Takraw Lena dan Leni di Asian Games (Foto: Muhammad Faisal Nu'man/kumparan )
Lena dan Leni bercerita, saat itu keduanya tak memiliki biaya untuk melanjutkan pendidikan ke SMA. Namun, berkat dorongan seorang guru yang melihat bakat Lena dan Leni, akhirnya keduanya mendaftarkan diri.
ADVERTISEMENT
Tantangan lain kemudian muncul, Lena menyebut ia dan adiknya, Leni, tidak mampu membeli seragam sekolah. Tak menyerah pada keadaan, Lena dan Leni bekerja serabutan sebagai buruh cuci di rumah tetangganya untuk melunasi biaya seragam.
Sementara itu, sebagian hasil dari upah mencuci dikumpulkan untuk membeli bola takraw sebagai bekal latihan di rumah sebelum berangkat sekolah.
“Pokoknya jangan setengah-setengah lah kalau kita menekuni sesuatu ya harus serius, jangan sampai sia-sia. Apalagi kita dikasih sekolah gratis jadi enggak mau ngecewain. Ada prestasinya juga, jadi kita enggak malu-maluin sekolah di situ,” tutur Lena.
Prestasi Lena dan Leni di sepak takraw kian melambung. Selepas SMA, keduanya memperoleh beasiswa untuk melanjutkan kuliah di sebuah universitas di Indramayu. Memang, impian untuk membebaskan keluarga dari kesulitan ekonomi sudah dipupuk oleh Lena dan Leni sejak dini.
ADVERTISEMENT
“Kita juga dari keluarga yang memang kurang berada. Cuma kita punya semangat biar bisa hidupnya lebih baik. Ingin mengubah hidup,” tutur Leni.
Masa sulit itu telah berlalu, kini selain berprofesi sebagai atlet, Lena dan Leni juga bekerja di PDAM kota Indramayu. Namun, Lena dan Leni bertekad akan menjadikan kenangan masa lalu yang berharga itu sebagai cambuk agar terus maju dan bersyukur.
“Alhamdulilah juga udah kerja juga dikasih sama Bupati di situ, alhamdulilah udah diangkat (pegawai tetap). Pokoknya banyak-banyak bersyukur sih. Sudah kerja, sudah banyak lah, banyak bersyukur saja,” kata Lena.