Beda Jalur Tiga Pesawat Lion Air Bernomor Terbang JT-610

31 Oktober 2018 20:23 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesawat Lion Air (Foto: AFP/Roslan Rahman)
zoom-in-whitePerbesar
Pesawat Lion Air (Foto: AFP/Roslan Rahman)
ADVERTISEMENT
Insiden jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 Boeing MAX 8 di Tanjung Karawang, Jawa Barat, Senin (29/10) masih menyisakan misteri. Salah satunya, terkait adanya perbedaan jalur yang digunakan Lion Air JT-610 dalam tiga penerbangan di rute Jakarta-Pangkal Pinang.
ADVERTISEMENT
Perbedaan jalur itu tampak pada penerbangan Lion Air dengan nomor penerbangan yang sama, tanggal 28, 29, dan 30 Oktober. Yakni sehari sebelum, hari saat kejadian, dan sehari setelah kecelakaan.
Data diperoleh kumparan dari Flight Radar 24. Sebuah situs web sekaligus aplikasi mobile pelacak penerbangan pesawat di seluruh dunia. Layanan yang juga dapat memperlihatkan asal dan tujuan penerbangan, nomor penerbangan, jenis pesawat, posisi, ketinggian hingga kecepatan.
Berdasarkan Flight Radar 24, diketahui bahwa nomor penerbangan JT-610 tidak hanya digunakan satu pesawat. Pada 28 Oktober, nomor penerbangan ini dipakai oleh pesawat dengan nomor registrasi PK-LPQ. Sedangkan, yang terbang pada 29 Oktober adalah PK-LQP, dan yang terbang 30 Oktober bernomor registrasi PK-LGS.
Data Flight Radar terkait Lion Air JT-610 yang terbang pada 28, 29 dan 30 Oktober 2018. (Foto: Dok. Flight Radar)
zoom-in-whitePerbesar
Data Flight Radar terkait Lion Air JT-610 yang terbang pada 28, 29 dan 30 Oktober 2018. (Foto: Dok. Flight Radar)
Dalam Flight Radar 24, ketiga pesawat tampak memiliki jalur terbang yang berbeda sejak lepas landas. Namun, perbedaan itu semakin terlihat pada menit ke-7 penerbangan. Saat dua pesawat yang berangkat tanggal 28 dan 30 Oktober sudah berada di atas Laut Jawa, Lion Air bernomor registrasi PK-LQP malah berbelok ke arah Karawang.
ADVERTISEMENT
Selengkapnya seputar perbedaan jalur terbang ketiga pesawat itu dapat dilihat dalam pembagian waktu di bawah ini.
Di menit pertama penerbangan, pesawat Lion Air JT610 PK-LQP yakni pesawat yang jatuh di Tanjung Karawang, Jawa Barat masih terbang normal. Hal tersebut bisa dilihat dari ketinggian dan kecepatan pesawat.
Pada menit ke-5, mulai terlihat perbedaan antara pesawat Lion Air JT610 PK-LQP dan dua pesawat lainnya. Pesawat Lion Air JT610 PK-LQP masih berada di ketinggian 1.600 Mdpl. Padahal kedua pesawat lainnya di menit yang sama telah berada di ketinggian lebih dari 3.000 meter di atas permukaan laut (Mdpl).
Pada menit ke-6, ketinggian ketiga pesawat terlihat lebih berbeda. Di menit tersebut, pesawat Lion Air JT610 PK-LQP, baru mencapai ketinggian 1.577 Mdpl.
ADVERTISEMENT
Kemudian pada menit ke-7, perbedaan ketiga pesawat semakin terlihat, baik dari ketinggian maupun kecepatan pesawat. Lion Air JT610 PK-LQP masih berada di ketinggian 1.554 Mdpl dengan kecepatan 557 km/h. Atau dengan kata lain, pesawat tersebut terbang lebih rendah 23 meter dari ketinggian menit ke-6.
Perbedaan jalur Lion Air JT610 PK-LPQ (kiri), PK-LQP (tengah), PK-LGS (kanan). (Foto: Dok. Flight Radar)
zoom-in-whitePerbesar
Perbedaan jalur Lion Air JT610 PK-LPQ (kiri), PK-LQP (tengah), PK-LGS (kanan). (Foto: Dok. Flight Radar)
Menit ke-13 pesawat Lion Air JT610 PK-LQP dilaporkan hilang kontak pada pukul 06.33 WIB atau 13 menit setelah take off dari Bandar Udara Soekarno-Hatta. Setelah dilakukan pengecekan, pesawat dipastikan jatuh di perairan Tanjung Karawang, Jawa Barat.