Beda Kondisi Kabin Menyusui di Stasiun Jakarta Kota dan Manggarai

15 Desember 2017 17:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Kondisi kabin menyusui Stasiun Jakarta kota (Foto: Phras Maranindar/kumparan)
Kondisi kabin atau ruangan menyusui di Stasiun Jakarta Kota yang berada di kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, sekilas tampak sama dengan kabin menyusui di Stasiun Manggarai, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
Dindingnya berbahan dasar kayu berlapis atau tripleks, dengan tinggi sekitar 2 meter dan luas ruangan 1,5 meter kali 1 meter. Namun saat kumparan (kumparan.com) masuk ke dalam kabin tersebut, kondisi di dalamnya lebih nyaman dan tak pengap.
Kondisi kabin menyusui Stasiun Jakarta kota (Foto: Phras Maranindar/kumparan)
Kabin dengan sisi dinding berwarna kuning itu dibangun di dekat pintu keluar selatan stasiun. Sirkulasi udaranya baik dan tak terpapar sinar matahari langsung, sebab kabin itu berada di kawasan indoor dengan langit-langit atap yang tinggi.
Tak ada bagian dinding yang mengelupas atau rusak. Jenis kursi yang disediakan di dalam kabin tersebut juga lebih nyaman, karena memiliki senderan tangan.
Namun sayangnya, kondisi pintu kabin saat ditutup juga masih menyisakan celah, sama seperti kabin di Stasiun Manggarai.
Kondisi kabin menyusui Stasiun Jakarta kota (Foto: Phras Maranindar/kumparan)
Salah seorang petugas kebersihan stasiun, Sigit, mengatakan kabin yang dibangun sejak sekitar tahun 2014 itu sering terlihat ramai di akhir pekan.
ADVERTISEMENT
"Kabin ini ramai digunakan penumpang, tapi hari Sabtu dan Minggu saja yang kelihatan ramai. Kalau hari-hari biasa sih enggak ramai, enggak banyak ibu-ibu menyusui yang lalu lalang di stasiun soalnya," ucap Sigit di Stasiun Jakarta Kota, Jumat (15/12).
Saat ditanya soal jumlah kabin yang hanya ada satu di stasiun tersebut, Sigit menduga pihak stasiun tak menambah jumlah kabin sebab banyak ibu-ibu yang lebih memilih memanfaatkan ruangan pos kesehatan untuk menyusui bayi mereka.
"Mereka (ibu-ibu) enggak cuma menyusui di kabin, ada yang lebih memilih menyusui di Pos Kesehatan, jadi mungkin kabinnya enggak ditambah mungkin gitu," papar Sigit.
Pos kesehatan stasiun Jakarta Kota (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
kumparan lalu menghampiri ruangan Pos Kesehatan (Poskes) yang berada tak jauh dari kabin tersebut. Ruangan itu berukuran sekitar 2 meter kali 3 meter, dengan pintu kaca buram dan dinding tembok yang dilengkapi beberapa jendela kecil.
ADVERTISEMENT
Suasana di dalam ruangan Poskes itu juga lebih sejuk karena dilengkapi dengan AC. Ada juga sebuah ranjang papan persegi panjang di dalamnya dan dua buah kursi.
Salah seorang petugas jaga Poskes, Tika, membenarkan ruangan tersebut kerap digunakan oleh ibu-ibu yang ingin menyusui anaknya. "Sejak dulu sebelum ada kabin menyusui itu, memang Poskes ini yang jadi tempat menyusui," jelas Tika.
"Tapi karena ketika ada orang sakit, dan pas ada ibu nyusui bersamaan di dalam ruangan itu kan enggak mungkin ya, enggak nyaman, maka kabin itu dibangun," imbuh dia.
Pos kesehatan stasiun Jakarta Kota (Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan)
Meski sudah ada kabin khusus untuk menyusui, lanjut dia, tetap ada saja ibu-ibu yang berkukuh ingin menyusui bayi mereka di dalam Poskes dengan alasan merasa lebih aman.
ADVERTISEMENT
"Ya masih ada yang ngeyel sih mintanya nyusuinnya di sini, katanya lebih enak. Ya kita kasih kalau memang sedang tak ada orang sakit. Ini buka setiap hari kok Poskesnya," ucap Tika.
Pantauan kumparan di lokasi sejak siang hingga sore hari ini, belum ada ibu-ibu membawa anak yang masuk ke dalam kabin itu. Ada seorang perempuan yang sempat masuk, namun saat ditanya, ternyata dia hanya memanfaatkan kabin untuk merapikan pakaiannya.
Kabin Menyusui Stasiun Kota (Foto: Paulina Herasmaranindar/Kumparan)
Salah seorang ibu-ibu yang kami temui di stasiun, Uli (45), berpendapat ukuran kabin tersebut terlalu kecil dan tak nyaman sebagai tempat menyusui. "Pintunya tidak tertutup rapat, kurang nyaman kalau misal saya harus kepepet menyusui di sana. Pintunya enggak tertutup rapat sempurna, takut ada yang ngintip," ungkap Uli.
ADVERTISEMENT
Senada dengan Uli, perempuan lain bernama Wiwi (34) berharap pihak yang bertanggung jawab atas kabin tersebut dapat meningkatkan kenyamanan ruangan kabin. "Harusnya ada meja juga ya, bukan hanya kursi," ujarnya.