Begini Skenario Pergerakan Jemaah Indonesia saat Puncak Haji di Armuzna

12 Juni 2024 5:19 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daker Makkah membantu jemaah calon haji Indonesia kloter 106 embarkasi Surabaya setibanya di hotel di Makkah, Arab Saudi, Selasa (11/6/2024). Foto: Sigid Kurniawan / ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daker Makkah membantu jemaah calon haji Indonesia kloter 106 embarkasi Surabaya setibanya di hotel di Makkah, Arab Saudi, Selasa (11/6/2024). Foto: Sigid Kurniawan / ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Puncak ibadah haji akan digelar di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna) pada pada 8 Zulhijah 1445 H/14 Juni 2024 hingga 13 Zulhijah/19 Juni 2024. Petugas penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah membuat skenario perjalanan jemaah saat puncak haji tersebut.
ADVERTISEMENT
Kepala Bidang Perlindungan Jemaah sekaligus Kepala Satuan Operasional Armuzna Kolonel Harun Ar-Rasyid mengatakan keberangkatan jemaah dari Makkah ke Arafah akan dibagi menjadi tiga gelombang.
Mereka akan diangkut menggunakan bus pada hari Sabtu, 8 Zulhijah 1445 H atau 14 Juni 2024. Gelombang pertama pukul 07.00-11.00 Waktu Arab Saudi (WAS). Lalu kedua pada pukul 11.30-16.00 WAS, dan ketiga pada pukul 16.30-21.30 WAS.
"Saat jemaah naik ke bus, akan ada petugas yang men-scan smart card setiap jemaah," kata Harun di Makkah, Selasa (11/6/2024).
Jemaah yang sudah di-scan barcode dipersilakan menaiki bus. Jika sudah penuh, manifest akan ditutup dan pintu bus akan disegel. Bus lalu berangkat menuju Arafah.
Pintu bus baru akan dibuka setelah sampai di depan pintu masuk setiap Maktab.
Peziarah Muslim berdoa di Jabal Nur tempat umat Islam percaya Nabi Muhammad menerima kata-kata pertama Al-Qur'an melalui Jibril di gua Hira, menjelang ibadah haji tahunan di kota suci Mekah, Arab Saudi (11/6/2024). Foto: Mohamad Torokman/REUTERS
Petugas atau jemaah dilarang membuka pintu segel kecuali setelah sampai maktab di Arafah. Jika kedapatan segel robek atau rusak, jemaah dalam bus tidak boleh masuk ke Arafah. Dalam perjalanan dari Makkah ke Arafah, akan ada pemeriksaan (check point) yang dilakukan secara acak oleh pihak keamanan umum.
ADVERTISEMENT
Menurut Harun, penyegelan pintu bus ini adalah kebijakan dari Kerajaan Arab Saudi untuk memastikan hanya jemaah haji yang memiliki visa haji resmi yang bisa masuk ke Armuzna.
Saat tiba di Arafah, PPIH telah menyiapkan tenda-tenda yang dibagi ke dalam 73 maktab. Segel di pintu bus baru dibuka di depan maktab. Jemaah kemudian menempati tenda-tenda yang telah disediakan sesuai dengan kloter dan rombongannya.
Maktab adalah kantor yang diberi kewenangan Pemerintah Arab Saudi untuk mengurus penyiapan layanan jemaah haji, termasuk asal Indonesia.

Wukuf di Arafah

Jemaah haji berkumpul di Bukit Rahmah di dataran Arafah selama ibadah haji tahunan, di luar kota suci Makkah, Arab Saudi, Selasa (27/6/2023). Foto: Mohamed Abd El Ghany/REUTERS
Di Arafah, tanggal 9 Zulhijah atau 15 Juni 2024, jemaah akan melakukan wukuf atau berdiam diri. Mereka akan menginap satu malam di sana. Para jemaah dianjurkan untuk banyak-banyak beribadah, berzikir dan berdoa.
ADVERTISEMENT
Waktu wukuf di Arafah dimulai saat tergelincirnya matahari atau saat zuhur hingga terbit fajar.
Setelah selesai melaksanakan wukuf, Satuan Operasional Armuzna akan membimbing jemaah untuk bergerak ke Muzdalifah secara bertahap mulai 9 Zulhijah, setelah Magrib.
"Pergerakan jemaah dari Arafah ke Muzdalifah sudah diatur dimulai pukul 19.00 Waktu Arab Saudi," ujar Harun.
Di Muzdalifah, jemaah akan menjalani mabit hingga melewati tengah malam. Bagi jemaah yang mengikuti murur maka hanya akan melintas saja di Muzdalifah tanpa turun dari bus.
Pergerakan jemaah dari Muzdalifah ke Mina sudah dimulai pada pukul 23.30 Waktu Arab Saudi atau menjelang pergantian hari ke tanggal 10 Zulhijah 1445 H atau 15 Juni 2024.
"Jemaah akan bergerak ke Mina menggunakan bus Taraddudi yang telah disediakan," kata Harun.
ADVERTISEMENT
Harun mengatakan, para petugas yang sudah disiagakan di Mina akan menyambut kedatangan jemaah. Mereka kemudian akan diarahkan ke tenda masing-masing sesuai dengan maktabnya. Prosedur pemeriksaan smart card tetap dilakukan setiap kali dilakukan pergerakan jemaah.
"Kami menyiapkan petugas satgas Mina di 11 sektor ad hoc. Selain itu ada petugas di pos Mina yang tugasnya memantau jemaah yang berada di luar tenda," katanya.
Jemaah akan bermalam di Mina untuk persiapan lontar jumrah di Jamarat. Satgas Operasional Armuzna, kata Harun, juga membentuk satgas khusus Jamarat. Mereka akan berjaga pada 10-13 Zulhijah atau 16-19 Juni 2024.
Setelah rangkaian ibadah di Mina selesai, maka jemaah akan kembali ke Makkah dan persiapan pulang ke Tanah Air. Pemulangan akan dilakukan secara bertahap mulai 22 Juni 2024 hingga 3 Juli 2024.
ADVERTISEMENT