Belajar dari Australia soal Kebijakan Jalur Sepeda di Jalan Tol

27 Agustus 2020 15:19 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi jalur sepeda. Foto: Paxabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi jalur sepeda. Foto: Paxabay
ADVERTISEMENT
Pemprov DKI Jakarta mengusulkan sebagian jalur Tol Wiyoto-Wiyono digunakan sebagai jalur sepeda. Usulan itu disampaikan Gubernur Anies Baswedan kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
ADVERTISEMENT
"Kami dari Pak Gubernur mengusulkan pada Pak Menteri PUPR untuk disiapkan satu ruas tol tepatnya mulai dari Kebon Nanas sampai dengan ke arah Priok," kata Kadishub DKI Syafrin Liputo di Balai Kota, Rabu (26/8).
Kadishub DKI, Syafrin Liputo di Balai Kota DKI Jakarta. Foto: Andreas RIckt Febrian/kumparan
Jalur Tol Wiyoto-Wiyono sendiri membentang sepanjang 15,66 km. Ini menjadikannya sebagai jalan tol layang terpanjang kedua setelah Tol Japek II. Berdasarkan data public expose CMNP (2018), lalu lintas harian tol itu mencapai 299 ribu kendaraan per hari.
Sementara itu, Pemprov DKI menyebut akan membuat jalur sepeda sepanjang 12 km di tol tersebut. Nantinya, jalur ini bakal dibuka setiap pukul 06.00 WIB hingga 09.00 WIB. Usulan ini berangkat dari animo pesepeda di Jakarta yang semakin tinggi.
Sepeda motor melintas di dalam tol wiyoto-wiyono untuk menghindari banjir di kawasan Kelapa Gading, Sunter dan Cempaka Putih. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Berdasarkan survei The Institute for Transportation and Development Policy (ITDP), penggunaan sepeda di Jakarta memang meningkat hingga 10 kali lipat selama PSBB/PSBB transisi.
ADVERTISEMENT
Pada survei Oktober 2019, jumlah pesepeda di Bundaran Senayan menuju Bundaran HI di pagi hari berjumlah 21 pesepeda. Namun pada Juli 2020 jumlahnya menjadi 235 pesepeda.
Sementara itu, usulan Anies soal jalur sepeda di tol bukanlah yang pertama. Berdasarkan penelusuran kumparan, Australia merupakan negara sudah lebih dulu memberlakukan kebijakan itu sejak 1997.

Lantas, bagaimana penerapan kebijakan di Australia?

Jalur sepeda di jalan tol di Australia berada di negara bagian New South Wales (NSW), tepatnya di Kota Sydney. Pemerintah setempat meresmikan Tol M2 pada 26 Mei 1997. Sejak awal, pesepeda memang boleh memasuki area tol tersebut.
Sydney Opera House terlihat di belakang kandang jerapah di Kebun Binatang Taronga, Sydney, Australia, Senin (1/6). Foto: REUTERS/Loren Elliott
Jalan tol itu membentang sepanjang 21,4 km dan merupakan tol dalam kota. Berdasarkan data infrastructureaustralia.gov.au (2016), Tol M2 merupakan tol tersibuk dengan lalu lintas mencapai 155 ribu kendaraan per hari.
ADVERTISEMENT
Pada awalnya, warga sempat memprotes pembangunan tol tersebut. Berdasarkan laporan State of Australian Cities National Conference 2003, jalan tol itu sempat dinilai akan merusak hutan kota yang berharga.
Saat tol itu diresmikan, sejumlah komunitas sepeda memprotes pemerintah. Itu karena, mereka diminta membayar biaya tol seharga USD 2,5 atau sekitar Rp 36 Ribu (Kurs 27 Agustus 2020) . Protes itu pun membuahkan hasil. Pemerintah setempat tak jadi memungut biaya tol untuk para pesepeda.
Tol M2 di Sydney. Foto: Shutter Stock
Kebijakan menggratiskan tol untuk para pesepeda pun bertahan hingga saat ini. Tol M2 pun menjadi tol pertama di Australia yang mengizinkan sepeda melintas.

Penampakan jalur sepeda di tol Australia

Jika masuk ke dalam Tol M2, kita bisa melihat tanda sepeda dengan cat putih di jalur paling kiri. Tak ada sekat antara kendaraan yang melintas dan para pesepeda. Semua hanya dibatasi oleh garis putih yang membentang sepanjang tol.
ADVERTISEMENT
Para pesepeda juga dapat melenggang masuk kapan pun. Tak ada waktu khusus. Tentu dengan sejumlah perlengkapan wajib. Mulai dari helm, kewajiban menyalakan lampu sepeda (bahkan saat siang), hingga dilarang keluar dari garis putih.
Namun demikian, tol M2 untuk saat ini tengah mengalami renovasi besar-besaran. Oleh sebab itu, sejak 2016 para pesepeda tak lagi bisa menikmati jalur tersebut. Rencananya tol itu akan kembali dibuka pada akhir tahun 2020.
Menariknya, Tol M2 bukan satu-satunya tol di NSW yang menyediakan fasilitas untuk sepeda. Ada tiga tol lain, yaitu M4, M5, dan M7 yang juga memiliki fasilitas serupa.
Di antara empat tol itu, Tol M7 dinilai merupakan yang paling aman untuk para pesepeda. Dibandingkan Tol M2 yang hanya menyediakan garis putih, Tol M7 benar-benar memiliki dinding pemisah antara kendaraan dengan para pesepeda.
ADVERTISEMENT
Dinding itu pun tak memotong jalur tol yang sudah ada. Pemerintah setempat membuat jalur khusus di sisi lain bahu jalan. Jalur itu dapat dilalui secara gratis oleh para pesepeda. Jalurnya membentang sepanjang 40 km.
Karena persis ada di sisi jalan tol, para pesepeda dapat leluasa berkendara tanpa halangan. Tak ada lampu lalu lintas sama sekali. Potensi kecelakaan akibat kendaraan lain pun sangat minim. Tol ini dibangun pada 2005 silam.
Berdasarkan data nsw.gov.au, ada 300 pesepeda yang melintasi Tol M7 (arah Rooty Hill) setiap harinya. Di Australia, animo publik untuk mengendarai sepeda memang tinggi. Menurut survei AusPlay 2015, kegiatan bersepeda menempati urutan ke-5 sebagai olah raga yang paling diminati.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, aktivitas bersepeda di jalan tol NSW juga bukan tanpa risiko. Menurut catatan transport.nsw.gov.au, ada 14 pesepeda yang meninggal di tol dalam kurun waktu satu tahun terakhir. Data itu dipublikasikan per 26 Agustus 2020.
***