Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Belajar dari Kasus Anak Tewas Saat Wudu, Remaja Jangan Gegayaan Bawa Motor
20 September 2023 16:39 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Wali Kota Padang Hendri Septa merasa sangat prihatin dengan insiden tewasnya seorang anak tertimpa dinding parkiran masjid saat mengambil wudu. Dinding ini roboh ulah pelajar SMP melakukan freestyle sepeda motor gaya standing.
ADVERTISEMENT
Hendri mengaku insiden ini merupakan musibah dan harus jadi pelajaran bagi setiap orang tua. Terutama, soal memberikan izin anak untuk mengendarai sepeda motor.
“Saya sudah sampaikan, bagi pelajar yang belum cukup umur tidak boleh (membawa motor). Semua elemen harus mengawal ini, kadang-kadang kita membiarkan juga,” katanya usai menghadiri peletakan batu pertama pembangunan Fase VII Pasar Raya Padang, Rabu (20/9).
“Ini jadi pelajaran, bahwa tidak semua anak-anak yang belum cukup umur membawa kendaraan ke sekolah. Ini artinya berpulang dari apa yang telah terjadi, bahwa aturan tetap ditegakkan bahwa anak-anak kita jangan dulu membawa kendaraan,” tegasnya.
Hendri mengatakan dirinya akan menanyakan ke pihak keluarga serta berkoordinasi dengan kepolisian pasca insiden ini. Dia pun juga akan memberikan perhatian khusus dan bantuan kepada keluarga korban.
ADVERTISEMENT
“Ini musibah. Kami akan perhatikan kebutuhan keluarga, kami akan berikan bantuan,” ujarnya.
Dia sangat berharap kepada orang tua untuk dapat mematuhi aturan, khususnya dalam hal berlalu lintas. Aturan telah menegaskan bahwa anak di bawah umur tidak boleh mengendarai kendaraan.
“Ini aturan RI, yang belum berumur 17 tahun belum boleh membawa motor, artinya turunannya kita patuhi saja aturan itu. (Tapi) kadang-kadang orang tua, karena kasihan sama anak diberikan motor, mobil, itu kan tidak wajar, ini pelajaran buat kita semua,” ujarnya.
Korban dari peristiwa ini bernama Gian Septiawan Ardani (8 tahun). Sementara pelajar SMP yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka yakni berinisial MHA (13).
Detik-detik Gian tertimpa dinding tersebut terekam CCTV hingga beredar di media sosial. Terlihat, korban yang memakai seragam mengaji berlari menuju tempat wudu. Di sana, sudah terdapat temannya.
ADVERTISEMENT
Lalu korban mengambil wudu bersama temannya. Di saat bersamaan, terdapat dua orang pelajar SMP berdiri dan telah memarkirkan sepeda motor Mio putih. Juga terdapat bapak-bapak bermain handphone di atas sepeda motornya.
Tak lama berselang, datang dua orang pelajar lainnya dengan mengendarai sepeda motor Mio hitam. Saat sampai di parkiran masjid, pelajar yang berbonceng turun dari sepeda motor Mio hitam ini.
Namun, kemudian pengemudi sepeda motor hitam yaitu MHA malah melakukan freestyle motor gaya standing hingga hilang kendali. Sepeda motornya lau menabrak dinding. Korban tertimpa hingga dinyatakan tewas, sedangkan rekannya selamat mengindar.