Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Belajar dari Kasus Eko Kuntadhi dan Ning Imaz, Sudahi Narasi Kebencian
16 September 2022 14:18 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
Pegiat media sosial Eko Kuntadhi banjir kecaman karena dinilai menghina Ustazah Imaz Fatimatuz Zahra atau yang akrab disapa Ning Imaz dari Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur.
ADVERTISEMENT
Semua bermula dari cuitan Eko di Twitter yang mengunggah potongan video Ning Imaz.
Di dalam video yang diproduksi oleh NU Online itu, Ning Imaz sedang menjelaskan tentang tafsir Surat Ali Imran ayat 14. Video ini juga diunggah di TikTok NU Online dengan judul thumbnail 'Lelaki di Surga Dapat Bidadari, Wanita Dapat Apa?'
Potongan video ini kemudian diunggah Eko. Namun, dalam potongan tersebut, ada keterangan atau caption berupa ungkapan yang bernada kasar.
“Tolol tingkat kadal. Hidup kok cuma mimpi selangkangan,” demikian tulisan atau caption yang ada dalam video unggahan Eko Kuntadhi itu, dikutip dari NU Online, Rabu (14/9).
Permasalahan ini kemudian jadi polemik. Banyak respons negatif berdatangan dari ulama dan tokoh NU.
ADVERTISEMENT
Eko akhirnya minta maaf langsung ke Lirboyo dan mundur dari posisinya sebagai Ketum Ganjarist, ormas yang mendukung Ganjar Pranowo maju Pilpres 2024.
Berikut ringkasan kasus Eko Kuntadhi dan kasusnya dengan Ning Imaz.
Eko Kuntadhi Dikritik Banyak Ulama
Wakil Rais Syuriah PWNU DKI Jakarta, Yusuf Mansur, meminta kebiasaan menyerang seseorang di media sosial harus dihentikan.
"Sebab jadi kayak karakter nyerang orang jadinya. Ini menjadi hukuman tersendiri sebenarnya. Dijadikan alat oleh Allah untuk menguji kesabaran seseorang dan dijadikan alat untuk jadi sarana pengampunan dan pembersihan dosa," kata Yusur Mansur dalam tanggapan tertulis, Rabu (14/9).
Ia mengatakan sebagai orang dewasa, tidak baik meledek hingga mengatai seseorang. Hal ini, menurutnya, akan memberikan contoh yang tidak baik kepada anak muda dan remaja pengguna medsos di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Tak hanya Yusuf Mansur, Rais Syuriyah PBNU, KH Cholil Nafis, turut mengecam umpatan yang dilayangkan pegiat medsos dengan 294 ribu pengikut itu.
"Ya meskipun tweetnya sudah dihapus, tak berarti masalah sudah selesai dan hilang begitu saja. Tapi harus mempertanggungjawabkannya," ucap Cholil Nafis, Rabu (14/9).
Menurutnya, Eko sebagai pegiat medsos, harus ada tanggung jawab bermedsos yang sopan dan santun. Apalagi menyebut ustazah dengan umpatan tolol.
Eko Kuntadhi Minta Maaf Lewat Whatsapp
Setelah memperoleh banyak kritikan, Eko angkat suara dan meminta maaf kepada Ning Imaz, suaminya Gus Rifqil, dan seluruh kader NU. Ia juga menyebut kata 'tolol' dalam captionnya bukan hasil tangannya melainkan menempel pada video tiktok yang ia posting.
"Saya menghaturkan permohonan maaf kepada Ning Imaz, Gus Rifqil, keluarga besar Lirboyo, dan seluruh guru dan teman-teman NU. Saya akui saya kurang teliti saat men-share potongan video tersebut,' ucap Eko kepada kumparan, Rabu (14/9).
ADVERTISEMENT
Eko mengklarifikasi caption “Tolol tingkat kadal. Hidup kok cuma mimpi selangkangan," bukanlah caption yang dia buat. Caption itu menempel pada video TikTok yang dia posting.
"Ya saya salah kurang teliti karena cuplik video yang ada caption yang itu saya baru sadar dan langsung take down. Jadi komen saya biasa, tapi caption di vidoenya itu dari TikTok," kata pria yang mengakui sebagai buzzer ini.
Eko sudah minta maaf langsung melalui WhatsApp ke suami Ning Imaz, Rifqil Muslim Suyuthi, yang juga sempat mention Eko di Twitter untuk berdiskusi. Eko menyebut akan ke Lirboyo besok untuk bertemu langsung.
"Saya sudah hubungi japri beliau untuk saya juga hadir silaturahmi ke Lirboyo. Beliau kasih waktu besok," ucap loyalis Jokowi dengan 294 ribu pengikut di Twitter ini.
Suami Ning Imaz Minta Eko Minta Maaf Langsung Ke Lirboyo
ADVERTISEMENT
Seolah tak cukup menyampaikan permintaan maaf melalui media sosial, suami Ning Imaz, Gus Rifqil, meminta Eko meminta maaf langsung ke Lirboyo.
"Saya meminta untuk ketemu langsung (ke Lirboyo)," kata Rifqil melalui pesan singkat kepada kumparan, Rabu (14/9).
Eko Kuntadhi mendatangi Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo di Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis (15/9) sekitar pukul 17.00 WIB.
Eko mengenakan pakaian serba hitam, yaitu kaus lengan panjang dan celana kain serta bermasker putih. Eko terlihat kalem saat tiba di Ponpes Lirboyo. Dia ditemani oleh koleganya dari CokroTV yang juga politikus PSI, Guntur Romli.
Eko Kuntadhi ditemui tiga perwakilan Ponpes Lirboyo, yakni KH Abdul Bakar Abdul Jalil alias Gus Ab, KH Oing Abdul Muid atau Gus Muid, dan Gus Nadirs.
ADVERTISEMENT
Mereka melakukan pertemuan tertutup. Dalam pertemuan itu juga terdapat Ning Imaz dan suaminya, Gus Rifqil.
Eko Kuntadhi Mundur dari Ketum Ganjarist dan Minta Kasusnya Tak Dikaitkan dengan Ganjar
Sebelum ke Lirboyo, Eko Kuntadhi menyatakan mundur dari Ketua Umum Ganjarist. Ganjarist merupakan kelompok relawan terorganisir yang dibentuk untuk mempersiapkan kader PDIP, Ganjar Pranowo, sebagai calon presiden di Pilpres 2024.
Keputusan mundur ini buntut dari cuitannya yang dianggap menghina Ning Imaz yang memicu kegaduhan.
"Buntut dari cuitan saya yang sempat menciptakan kegaduhan, membuat saya harus mengambil keputusan mundur dari Ketua Umum Ganjarist," kata Eko kepada kumparan, Kamis (15/9).
Ia juga menyampaikan agar permasalahan ini tidak dikait-kaitkan dengan Ganjar Pranowo.
"Secara resmi karena saya mundur sebagai Ketua Umum Ganjarist, sehingga ini enggak dikait-kaitkan lagi, ini enggak ada hubungannya dengan siapa pun, ini kesalahan saya pribadi. Konsekuensi serta risikonya saya pribadi yang bertanggung jawab," tambah Eko Kuntadhi.
Eko Kuntadhi Minta Kasusnya soal Ning Imaz Jadi Pelajaran: Saring Sebelum Share
ADVERTISEMENT
Setelah bertemu Ning Imaz, Gus Rifqil, dan pengurus Ponpes Lirboyo lainnya, Eko berpesan agar semua orang menggunakan media sosial dengan bijak. Termasuk berhati-hati dalam menyampaikan sesuatu.
"Sekali lagi saya mengimbau kepada teman-teman bahwa ini menjadi pelajaran buat kita, jempol kita, cara berpikir kita, barangkali itu harus saring sebelum kita share," ujar Eko Kuntadhi.
Ganjar Pranowo Sangkal Eko Kuntadhi Relawannya
Gubernur Ganjar Pranowo menyangkal bahwa Eko Kuntadhi adalah relawannya.
“Saya tidak pernah membentuk relawan, kok,” elak Ganjar saat ditanya wartawan di Solo, Jumat (16/9).
Meski demikian, Ganjar memberikan imbauan kepada relawan dari kelompok mana pun untuk tidak menyerang individu dan menjelekkan siapa pun.
“Siapa pun dari kelompok mana pun, yang dukung-mendukung, jangan menyerang individu. Jangan menjelek-jelekkan, jangan menyerang lembaga. Itu menurut saya untuk siapa pun,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
Berkaca dari kasus Eko Kuntadhi, sudah waktunya narasi kebencian yang membelah masyarakat buntut Pemilu 2019 disudahi.