Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Belajar dari Kasus Melahirkan di Pesawat, Ibu Hamil Diminta Jujur
8 Juli 2017 15:19 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Kasus ibu melahirkan di pesawat bukan peristiwa baru. Sebelumnya ada juga terjadi beberapa waktu sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Dan pada Sabtu (8/7) peristiwa ini kembali terulang. Di pesawat Batik Air ID 6500 tujuan Cengkareng-Denpasar, seorang ibu melahirkan kembali di pesawat.
Bayi laki-laki berbobot 2,4 Kg itu lahir sehat. Dia bersama ibunya lalu dibawa dengan ambulans ke Rumah Sakit Kasih Ibu.
Beruntung di pesawat itu ada pramugari yang sigap dan seorang penumpang yang juga dokter.
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan mengapresiasi semua pihak yang telah membantu seorang ibu melahirkan di dalam pesawat Batik Air ini dan segera membawanya ke rumah sakit. Ibu ini melahirkan 23 menit sebelum pesawat mendarat pada pukul 09.05 Wita.
"Hal ini mengindikasikan kesigapan dan kerjasama yang baik para operator di lapangan dalam menjalankan tugasnya, terutama dalam keadaan darurat. Seperti misalnya para pramugari, pilot, petugas ATC, groundhandling dan petugas darat yang lain," demikian ujar Kepala Bagian Kerjasama dan Humas Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Agoes Soebagio.
ADVERTISEMENT
Menurut Agoes, para operator di lapangan memang harus selalu siap sedia dan sigap dalam menjalankan tugasnya. Untuk itu mereka selalu mendapatkan pelatihan secara berkala dan kemudian diuji untuk mendapatkan sertifikat kelulusan dari Ditjen Perhubungan Udara.
Di sisi lain, Agoes juga mengimbau penumpang untuk memberikan informasi yang sesungguhnya terkait kesehatannya sebelum terbang. Termasuk salah satunya kondisi (usia kehamilan) ibu-ibu yang sedang hamil.
Dalam kejadian ini, ibu penumpang tersebut dalam surat pernyataannya sebelum terbang mengaku bahwa usia kehamilannya baru 4 bulan sehingga aman untuk terbang. Namun pada kenyataannya, usia kehamilannya sudah pada tahap untuk melahirkan.
"Kami mengimbau pada penumpang untuk memberikan informasi yang sebenarnya terkait kesehatannya. Karena bagaimanapun fasilitas dan personil kesehatan di pesawat sangat terbatas, tidak seperti rumah sakit atau tempat kesehatan lain di darat. Jadi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan agar kru di dalam pesawat bisa waspada, penumpang diharapkan memberi informasi yang benar," ujar Agoes lagi.
ADVERTISEMENT
Hal senada juga disampaikan Manager Humas Lion Air Andi M Saladin.
“Untuk keselamatan dan kenyamanan penerbangan, kami menghimbau kepada seluruh penumpang kami untuk melaporkan usia kehamilan yang sebenarnya pada saat melakukan proses check in," tutup Andi.