Belajar Kasus Corona Secapa TNI, Doni Monardo Minta Pemeriksaan Rutin di Asrama

6 Agustus 2020 12:45 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Swab test virus corona para prajurit di Sekolah Calon Perwira TNI Angkatan Darat (Secapa) TNI AD. Foto: Dispen TNI AD
zoom-in-whitePerbesar
Swab test virus corona para prajurit di Sekolah Calon Perwira TNI Angkatan Darat (Secapa) TNI AD. Foto: Dispen TNI AD
ADVERTISEMENT
Klaster penularan virus corona terjadi di sejumlah asrama pelatihan instansi atau lembaga di Jawa Barat, seperti Setukpa Polri di Sukabumi, Secapa TNI AD di Kota Bandung, dan Pusdikpom TNI AD di Kota Cimahi.
ADVERTISEMENT
Terkait antisipasi munculnya klaster virus corona di asrama, Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Letjen TNI Doni Monardo meminta agar ada pemeriksaan secara rutin. Pemeriksaan rutin di asrama, kata dia, bisa dengan menggandeng sejumlah ahli yang menguasai metode pool test.
"Tentang pentingnya instansi atau lembaga yang memiliki banyak anggota atau karyawan atau pegawai yang berada pada satu tempat, misalnya asrama. Ini harus ada strategi kita untuk melakukan pemeriksaan rutin dengan teknik pool test," ungkap Doni Monardo saat kunjungan kerja di Bandung, Kamis (6/8).
"Mungkin bisa dokter Andani (Andani Eka Putra) kemari dan bisa beberapa pakar di ITB dan Unpad sudah menguasai teknologi pool test ini, tinggal aplikasinya seperti apa," imbuh Kepala BNPB itu.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo. Foto: ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Apa itu Metode Pool Test Corona?

Metode pool test merupakan penggabungan pengujian banyak spesimen dalam satu kali pemeriksaan di laboratorium. Hal ini dapat mengatasi kapasitas laboratorium pemeriksaan spesimen virus corona yang sudah penuh.
ADVERTISEMENT
Salah satu ahli yang mengembangkan metode ini adalah dokter Andani Eka Putra, Kepala Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi FK Universitas Andalas.
Pengalihan arus menuju Setukpa Lemdipol Suikabumi di Jalan Bhayangkara, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, Jawa Barat dalam rangka PSBB. Foto: ANTARA/Aditya Rohman
Doni menyatakan, klaster virus corona yang terjadi di asrama TNI-Polri harus menjadi pembelajaran. Sehingga menurutnya, dibutuhkan langkah-langkah pencegahan yang proaktif dan cepat, sehingga penularan tak keluar ke masyarakat.
"Kalau tak dilakukan langkah-langkah proaktif dan unsur pimpinan kurang perhitungkan, maka masyarakat di sekitarnya bisa menjadi risiko dan akan kurangi dan justru kinerja Pemprov Jawa Barat dalam penanganan akan terganggu," jelasnya.
Saat ini berdasarkan data yang disampaikan Doni Monardo kasus infeksi di Secapa TNI AD tinggal 114 orang, 1.308 orang telah sembuh. Sementara sudah tak ada lagi kasus positif virus corona di Setukpa Polri dan Pusdikpom TNI AD.
ADVERTISEMENT
————-----------------------
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona