news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Belajar Memanah dan Berkuda Bersama Niqab Squad

21 Juli 2018 11:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Sebagian masyarakat masih beranggapan bahwa cadar identik dengan kelompok radikal atau aliran ekstrem. Tak jarang kehadiran mereka mendapat cibiran dan diskriminasi, seakan perempuan bercadar adalah sosok yang perlu dijauhi.
ADVERTISEMENT
Di tengah stigma negatif yang melekat, komunitas muslimah bercadar Niqab Squad hadir menengahi keadaan. Komunitas yang berdiri sejak Februari 2017 itu digagas oleh artis Indadari untuk mempererat hubungan dan dukungan bagi sesama muslimah bercadar.
Setelah setahun berjalan, Niqab Squad memiliki jumlah anggota lebih dari 3.000 orang yang tersebar di seluruh Indonesia juga mancanegara.
Ketua Niqab Squad, Tyas Ummu Zahid, menyebut kini keberadaan Niqab Squad tak hanya untuk mendukung sesama muslimah bercadar. Lebih jauh dari itu, Niqab Squad juga menggandeng muslimah yang belum bercadar dan dalam proses hijrah.
"Awalnya mempererat hubungan sesama perempuan-perempuan bercadar dan berkembang merangkul sesama muslimah. Jadi tidak hanya yang berniqab saja. Tidak ada perbedaan," ujar Tyas yang sudah berniqab sejak tahun 2015 itu di kediamannya pada Minggu (24/7).
ADVERTISEMENT
Anggota Niqab Squad kerap berkumpul dan membuat beragam kegiatan positif. Seperti kajian rutin, aksi sosial, membuat kerajinan tangan, hingga memanah dan berkuda. kumparan melihat langsung kegiatan Niqab Squad memanah pada Sabtu (7/7) di KMB Mas, Cakung, Jakarta Timur.
Memanah dipilih sebagai olahraga rutin oleh Niqab Squad karena dianggap sesuai dengan ajaran Nabi Muhammad. Selain itu, olahraga ini juga tak perlu menggunakan pakaian khusus sehingga tak mengganggu penggunaan cadar.
Sebanyak 10 anggota Niqab Squad sudah berkumpul di lapangan. Mengenakan pakaian lebar, serba panjang dan berwarna hitam, kedatangan para muslimah bercadar ini mencuri perhatian banyak orang.
Niqab Squad (Foto: Basith Subastian/kumparan)
Seakan tak memedulikan, 10 muslimah bercadar lantas bergegas memanah. Membersihkan peralatan, menarik senar kuat-kuat, dan melepaskan anak panah hingga tepat ke titik tengah papan panahan. Tok! Ada kepuasan yang tak terbayar ketika berhasil membidik titik hitam dengan ujung panah.
ADVERTISEMENT
“Bisa sebulan dua kali ya ikut memanah, soalnya menyenangkan bikin ketagihan mainnya,” ujar Amalia, anggota Niqab Squad, di lokasi panahan.
Melalui media sosial Niqab Squad aktif mengajak para pengikutnya yang disapa Niqabis untuk ikut serta dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan. Maka tak heran, Niqabis memiliki latar belakang yang beragam. Mulai dari pelajar, ibu rumah tangga, karyawan, pengusaha, artis, hingga desainer.
Niqab Squad komunitas muslimah bercadar (Foto: Tio/kumparan)
Niqab Squad juga tidak anti-make up. Seperti wanita pada umumnya, sejumlah anggota Niqab Squad juga tetap berdandan cantik meski tertutup cadar.
Tyas berharap, dengan banyaknya kegiatan positif yang diselenggarakan, Niqab Squad bisa mengubah stigma negatif masyarakat soal muslimah bercadar.
"Karena masyarakat mungkin tidak tahu, jadi kita harus mendekatkan diri kepada mereka. Kita harus bersosialisasi dengan masyarakat agar tidak menimbulkan kecurigaan yang tidak-tidak," lanjut Tyas.
ADVERTISEMENT