Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Deretan negara Eropa yang menangguhkan penggunaan vaksin corona AztraZeneca bertambah. Kini, Belanda menyatakan ikut menghentikan sementara penggunaan vaksin AstraZeneca, menyusul dugaan munculnya efek samping yang tidak terduga seperti penggumpalan darah.
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Senin (15/3), pemerintah Belanda menyebut vaksin AstraZeneca ini tidak akan digunakan hingga 29 Maret 2021 sebagai bentuk pencegahan.
"Belum ada kasus seperti itu [efek samping parah] ditemukan di Belanda. [Namun] kami tidak bisa membiarkan keraguan tentang vaksin itu," ucap Menteri Kesehatan Belanda, Hugo de Jonge.
"Kita harus memastikan semuanya benar, jadi bijaksana untuk menghentikan sejenak sekarang," lanjutnya.
De Jonge mengungkapkan keputusan ini didasarkan pada laporan terbaru Agensi Obat-obatan Eropa (EMA), yang tengah menyelidiki indikasi penggumpalan darah pada orang-orang yang sehabis disuntik vaksin AstraZeneca.
Meski, sebelumnya pemerintah Belanda sempat menyatakan tidak ada alasan untuk berhenti menggunakan vaksin ini, karena EMA mengatakan tidak ada indikasi yang menyebabkan penggumpalan darah.
ADVERTISEMENT
Pengumuman ini ikut membuat peluncuran vaksinasi di Belanda jadi tertunda, padahal mereka sudah memesan 12 juta dosis vaksin AstraZeneca. Sebelumnya, otoritas kesehatan setempat telah menjadwalkan 290.000 suntikan dengan vaksin tersebut dalam dua pekan mendatang.
Belanda mengikuti langkah Denmark, Norwegia, dan Irlandia yang pada pekan sebelumnya telah menghentikan sementara penggunaan vaksin AstraZeneca. Langkah itu diambil setelah beberapa orang yang disuntik AstraZeneca mengalami penggumpalan darah.
Terbaru, tiga petugas kesehatan di Norwegia harus menjalani perawatan di rumah sakit akibat pendarahan, pembekuan darah, dan menurunnya jumlah trombosit darah usai divaksin dengan AstraZeneca. Meski, belum diketahui pasti apakah ini merupakan efek samping dari vaksinasi.