Belarusia Akan Mulai Latihan Perang di Perbatasan Ukraina

31 Mei 2022 10:08 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kendaraan lapis baja Rusia melaju dari peron kereta api setelah tiba di Belarus, Rabu, 19 Januari 2022. Foto: Pertahanan Rusia melalui AP
zoom-in-whitePerbesar
Kendaraan lapis baja Rusia melaju dari peron kereta api setelah tiba di Belarus, Rabu, 19 Januari 2022. Foto: Pertahanan Rusia melalui AP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Belarusia pada Senin (30/5/2022) melaporkan akan melakukan latihan mobilisasi militer, yakni membentuk pasukan dan suplai untuk persiapan perang. Latihan bakal digelar pada dua bulan mendatang di kota Gomel.
ADVERTISEMENT
Gomel adalah wilayah yang terletak di perbatasan antara Ukraina dan Rusia. Gomel berbatasan dengan Ukraina di bagian selatan, dengan Rusia di bagian timur, dan di beberapa lokasinya Gomel berada di zona eksklusi yang berbatasan dengan Chernobyl.
Diberitakan Kantor Berita Belarusia BelTA yang mengutip dari Komisaris Militer Wilayah Gomel, Andrey Krivonosov, latihan militer tersebut direncanakan akan mengikutsertakan komisariat militer yang mengurus tentang suplai perbekalan konsumsi, badan administrasi militer, dan angkatan bersenjata. Latihan militer ini akan dilangsungkan pada 22 Juni hingga 1 Juli mendatang.
Sebuah citra satelit menunjukkan peralatan pasukan darat dan konvoi, di Khilchikha, Belarus, Senin (28/2/2022). Foto: Maxar Technologies/Handout via REUTERS
"Acara semacam ini (latihan mobilisasi militer) secara tradisional diadakan untuk meningkatkan kesiapan tempur dan mobilisasi komisariat militer, meningkatkan pengetahuan militer, dan keterampilan praktis mereka yang bertanggung jawab untuk dinas militer," kata Krivonosov, seperti diberitakan BelTa, dikutip dari Reuters.
ADVERTISEMENT
"Pada 28 Juni-16 Juli, pelatihan militer akan dilakukan dengan mereka yang bertanggung jawab atas dinas militer untuk formasi pertahanan teritorial," sambung Krivonosov.
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko. Foto: Lintao Zhang/Pool via REUTERS
Sebelumnya, Belarusia yang merupakan salah satu sekutu dekat Rusia, pada Maret silam mengatakan angkatan bersenjatanya tidak akan ikut campur dalam operasi militer di Ukraina.
Namun, kala Rusia memulai serangannya pada 24 Februari silam, Belarusia memberi akses bagi ribuan tentara Rusia untuk melintasi perbatasannya menuju Ukraina.
Kemudian pada 26 Mei lalu, Presiden pertama dan satu-satunya Belarusia, Alexander Lukashenko, telah memerintahkan pembentukan komando militer baru untuk ditugaskan ke bagian selatan Belarusia yang berbatasan dengan Ukraina.