Belarusia Cek Kesiapan Tempur Pasukan, Dikhawatirkan Bantu Rusia Serang Ukraina

13 Desember 2022 17:28 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tentara Belarus turun dari tank usai latihan militer persiapan dan penggunaan pasukan demi kepentingan menolak agresi terhadap Republik Belarus, di Borisov, Belarus. Foto: Reuters/Vasily Fedosenko
zoom-in-whitePerbesar
Tentara Belarus turun dari tank usai latihan militer persiapan dan penggunaan pasukan demi kepentingan menolak agresi terhadap Republik Belarus, di Borisov, Belarus. Foto: Reuters/Vasily Fedosenko
ADVERTISEMENT
Sekutu dekat Rusia, Belarusia, meluncurkan pemeriksaan cepat atas kesiapan tempur pasukannya pada Selasa (13/12). Pengecekan ini menyusul perintah Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko.
ADVERTISEMENT
Sebagai bagian dari latihan itu, pasukan harus segera bergerak ke daerah yang telah ditentukan. Para personel lalu akan menggunakan peralatan dan mendirikan jembatan penyeberangan di atas Sungai Neman dan Berezina di wilayah barat dan timur Belarusia.
"Selama periode ini, [militer] memindahkan peralatan dan personel militer, dan untuk sementara waktu membatasi pergerakan warga di sepanjang jalan umum dan bagian medan tertentu," jelas Kementerian Pertahanan Belarusia, dikutip dari Reuters, Selasa (13/13).
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko. Foto: Pavel ORLOVSKY/BELTA/AFP
Arahan ini merupakan perkembangan terbaru dalam rangkaian aksi militer yang menimbulkan kekhawatiran bagi Ukraina.
Rusia dituding akan melancarkan serangan terhadap Ukraina dari wilayah Belarusia dalam beberapa bulan mendatang.
Pekan lalu, Belarusia telah memindahkan peralatan dan pasukan militer untuk latihan kontra-terorisme pula.
ADVERTISEMENT
Pasalnya, Rusia dan Belarusia adalah bagian dari 'negara serikat' secara resmi. Keduanya bersekutu secara ekonomi dan militer.
Lukashenko pun merupakan sekutu dekat Presiden Rusia, Vladimir Putin. Dia mengizinkan Rusia menggunakan Belarusia sebagai pos persiapan untuk invasi ke Ukraina pada 24 Februari. Tetapi, angkatan bersenjatanya tidak terlibat secara langsung di Ukraina.
Pertemuan Presiden Belarusia Alaxander Lukashenko dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Foto: Sergei Chirikov/Pool via REUTERS
Lukashenko menepis klaim bahwa pihaknya akan berperan dalam perang di Ukraina. Selama bertahun-tahun, dia telah menolak pengerahan militer Rusia ke Belarusia.
Walau begitu, ketergantungannya terhadap Rusia semakin mendalam karena sekutunya ini membantu meredam gelombang protes pro-demokrasi usai pemilu yang disengketakan pada 2020.
Rusia dan Belarusia lantas membentuk pasukan gabungan pada pertengahan Oktober. Rusia mengerahkan hingga 9.000 tentara dan sekitar 170 tank ke perbatasan Belarusia dan Ukraina.
ADVERTISEMENT
Kemhan Belarusia mengatakan, pasukan baru itu hanya melangsungkan tugas defensif. Sebab, Belarusia meyakini, Ukraina dan Barat justru akan melancarkan serangan terhadapnya.
Dalam anggaran awalnya untuk 2023, Belarusia pun berencana meningkatkan pengeluaran pertahanan lebih dari 50%.