Belasan Kucing di Malang Mati Misterius Diduga Diracun: Kejang, Mulut Berbusa

15 Oktober 2024 10:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kucing. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kucing. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Belasan kucing di Jalan Maninjau Barat 1 Blok B1, Sawojajar, Kota Malang, mati mendadak. Kematian kucing-kucing itu terlihat sejak Sabtu (5/10) hingga Kamis (10/10).
ADVERTISEMENT
Salah satu pemilik kucing, Kiki mengatakan, mulanya ia melihat kucingnya mati di area dekat rumahnya pada Sabtu (5/10). Tak jauh dari situ, ia melihat lagi kucingnya yang lain juga mati tergeletak.
"Hari Sabtu itu kucing saya yang kecil mati. Terus, nggak lama di tempat yang nggak jauh, saya nemuin kucing yang kecil dan yang besar mati juga," ujar Kiki, Selasa (15/10).
Lalu, ia mendapat kabar bahwa kucing-kucing milik tetangganya juga mati secara misterius. "Jadi di pagi itu saya tahu ada 4 kucing mati," ucapnya.
Kiki mengungkapkan, awalnya ia menduga kucing-kucing tersebut mati karena terkena virus yang menyebar. Namun, kematian kucing begitu cepat dan tidak ada tanda-tanda sakit.
"Saya bertanya-tanya, kok beruntun gini dan nggak ada tanda-tanda sakit atau apa, karena sebelumnya semua sehat dan saya rawat dengan baik," ungkapnya.
ADVERTISEMENT
Kiki mengaku sempat melihat secara langsung kucing milik tetangganya tiba-tiba mengeluarkan busa dan kejang-kejang sebelum akhirnya mati. Kiki curiga bahwa kematian kucing-kucing ini karena diracun.
"Saya sempat videokan, karena masih posisinya dia belum mati dan kejang-kejang gitu, sampai akhirnya mati," terangnya.
Kiki sempat bertanya kepada dokter hewan penyebab kematian kucing-kucing itu. Dari hasil analisa dokter bahwa kucing-kucing itu mati karena keracunan.
"Saya sempat tanya ke dokter hewan yang ada di daerah dekat sini. Saya kirim video kucingnya, kira-kira kenapa kalau tanda-tandanya seperti itu. Terus katanya (dokter hewan) memang keracunan," bebernya.
Kiki pun menduga ada orang yang sengaja meracun kucing-kucing itu karena tidak suka dengan adanya kucing di kompleks tersebut.
"Memang mungkin bisa menyebabkan banyak masalah dengan adanya kucing itu. Tapi kok jahat banget kalau sampai diracun," katanya.
ADVERTISEMENT
Ia bakal mencari tahu penyebab kematian dari kucing-kucing ini. Kasus kematian kucing ini juga telah ramai di sosial media.
"Setelah ramai di media sosial, nggak ada lagi yang mati. Jangan sampai ada yang mati lagi dan kalau bisa oknum itu dicari, siapa yang tega sampai kayak gini. Kami siap semua jadi saksi dan ada bukti banyak, walaupun minim CCTV," tegasnya.
Kematian ini tidak hanya dialami kucing domestik melainkan juga kucing ras jenis Persia Peaknose. Hal ini dialami oleh kucing Persia milik Dedi.
Dedi mengatakan, ia telah memelihara kucing Persia cukup lama dan masih sehat. Kucing miliknya itu memang kerap bermain di luar rumah dan biasanya pasti pulang.
"Tapi saat itu nggak pulang-pulang. Terus diberitahu tetangga, kucing saya mati di balkon rumahnya," ujar Dedi.
ADVERTISEMENT
"Ada yang peliharaan, ada yang liar juga (kucing-kucing yang mati," imbuhnya.
Dedi juga mengira bahwa ada yang sengaja meracun kucing-kucing di sekitar rumahnya karena terganggu oleh kotorannya.
"Ya pro kontra pasti, ada yang memihak untuk mengusut dan ada yang menganggap biasa saja. Awalnya dari kotoran itu memang banyak yang mengeluh. Ada yang nggak suka, tapi masak caranya gini," ungkapnya.
Dedi menyampaikan, kejadian kucing-kucing mati massal baru pertama kali terjadi di wilayah rumahnya. "Ini pembantaian kucing besar-besaran dan baru kali ini," katanya.