Belum Ada Nama Capres saat Deklarasi Relawan #2019GantiPresiden

5 Mei 2018 14:58 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mustofa B. Nahrawardaya (Foto: Instagram @netizentofa)
zoom-in-whitePerbesar
Mustofa B. Nahrawardaya (Foto: Instagram @netizentofa)
ADVERTISEMENT
Deklarasi relawan #2019GantiPresiden akan digelar pada Minggu (6/5). Ribuan orang diperkirakan akan datang di Taman Aspirasi, Monas.
ADVERTISEMENT
Menurut salah satu relawan deklarasi, Mustofa B Nahrawardaya atau yang populer dengan nama @NetizenTofa, belum ada nama Capres yang diumumkan besok. Deklarasi itu sendiri dihadiri salah satu pengurus PKS Mardani Ali Sera.
"Enggak ada (nama Capres), ini untuk memperkenalkan gerakan untuk minta pergantian kekuasaan secara konstitusional. Sama sekali tidak mencatut atau mengumumkan dukungan terhadap pasangan tertentu karena memang belum ada pasangan selain Pak Jokowi. Pak Jokowi juga belum tahu pasangannya," kata Mustofa yang juga aktivis Muhammadiyah dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu (5/5).
Mustofa menjelaskan, acara besok juga dijamin aman. Tak akan terjadi insiden seperti pekan lalu yang ramai dengan isu dugaan intimidasi.
Kaos Ganti Presiden 2019. (Foto: dok. Wisata Herbal via Bukalapak)
zoom-in-whitePerbesar
Kaos Ganti Presiden 2019. (Foto: dok. Wisata Herbal via Bukalapak)
"Kita koordinasi dengan Polri untuk jaga kondusivitas. Jadi Polri nanti kita minta bantuannya dalam rangka mengamankan supaya tidak ada penyusupan-penyusupan dari pihak lain dalam rangka mengacaukan kegiatan kita," beber dia.
ADVERTISEMENT
Bagi Mustofa, kasus di CFD yang ramai dengan dugaan intimidasi ke Susi Ferawati menjadi pelajaran berharga.
"CFD kemarin itu kan sudah tahu kelemahannya ada penyusup ada yang menyamar sebagai pihak kami. Ada yang membully dengan kaos yang ternyata dalamnya sama semua, itu kelompok-kelompok yang sama saya kira. Saya kira tidak akan yang berani lagi untuk besok, jadi pengalaman yang kemarin akan diambil juga oleh pelaku untuk tidak melakukan kegiatan yang sama. Mereka masih trauma karena peran-peran mereka ketahuan," tegas dia.
"Jadi kalau ada yang lihat intimidasi, tangkap saja. Kemarin kan enggak ditangkap berarti bukan intimidasi, bukan kejahatan. Kalau itu kejahatan kan pasti ditangkap polisi saat itu juga," tutup dia.