BEM SI Demo di Patung Kuda, Bakar Spanduk 'Politik Gentong Babi Ala Jokowi'

8 Februari 2024 18:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Demo mahasiswa BEM SI di Patung Kuda, Jakarta Pusat. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Demo mahasiswa BEM SI di Patung Kuda, Jakarta Pusat. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat pada Kamis (8/2). Mereka mengkritik kondisi demokrasi Indonesia di akhir masa kepemimpinan Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
Dalam aksi unjuk rasa ini, mahasiswa juga membawa spanduk besar bergambar Jokowi. Di dalamnya juga tertuliskan 'Politik Gentong Babi Ala Jokowi'.
Setelah memasang spanduk di Patung Kuda, mereka kemudian membawa spanduk itu ke beton pembatas menuju Istana di tengah Jalan Medan Merdeka Barat. Mahasiswa lalu membakar spanduk itu.
"Sepanjang Jokowi masih bermain dalam permainan pemilu 2024, sepanjang itulah kita masih terus bersuara, sepanjang demokrasi menjadi permainan yang dipermainkan oleh para penguasa, sepanjang itulah kita akan merebut demokrasi dan menarik demokrasi kedalam koridor yang paling tepat," kata Koordinator Pusat BEM SI, Hilmi Ash Shidiqi di lokasi.
Hilmi mengatakan, pihaknya juga menyoroti menteri-menteri dalam Kabinet Indonesia Maju yang ikut serta dalam kontestasi politik. Ia meminta para menteri untuk menentukan sikapnya.
ADVERTISEMENT
"Poinnnya adalah bagaimana menteri memilih sikap untuk mundur atau ikut dalam kontestasi politik. Poinnya adalah bagaimana menteri-menteri yang sudah terpampang secara nyata sekarang bahwasanya tidak mampu menjaga kenetralan, kondusivitas, ketenangan di masa-masa demokrasi ini lebih baik mundur," tutur dia.
Dalam kesempatan yang sama, Koordinator Wilayah Jateng dan DIY BEM SI, Bagus Hadikusuma mengatakan, spanduk tersebut menggambarkan pemimpin yang bermain peran seolah paling pro kepada rakyat.
"Istilah politik gentong babi itu dipakai untuk yang penguasa yang punya otoritas dan sumber daya yang banyak atau dalam hal ini adalah rezim yang sedang berkuasa itu menghibahkan anggaran sumber daya untuk apa?" kata Bagus.
"Tujuannya adalah personifikasi agar bansos itu dianggap sebagai pemberian dari Jokowi atau bansos itu dianggap sebagai bantuan yang lahir dari empati atau simpatinya Jokowi terhadap masyarakat Indonesia, dan itu adalah pembodohan bahwa dimana Jokowi hadir memainkan Politik Gentong babi itu untuk apa, untuk menjaga loyalitas konstituen," tambah dia.
ADVERTISEMENT
Setelah menggelar aksi unjuk rasa ini, mahasiswa lalu membakar spanduk tersebut. Mereka membubarkan diri sekitar pukul 17.00 WIB.