BEM Soloraya Demo di Kantor Gibran sambil Bawa Jagung, Tolak Dinasti Politik

18 Desember 2023 17:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
BEM Soloraya demo di Kantor Gibran di Solo. Foto: kumparan
zoom-in-whitePerbesar
BEM Soloraya demo di Kantor Gibran di Solo. Foto: kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dari sejumlah kampus di Soloraya [eks Keresidenan Surakarta] menggelar aksi unjuk rasa di depan Kantor Wali Kota Solo, yang sekaligus Cawapres 02, Gibran Rakabuming Raka, Senin (18/12).
ADVERTISEMENT
Massa menyoroti kebebasan berekspresi, pendidikan inklusif, dan politik dinasti.
Pantauan kumparan, massa mahasiswa BEM tersebut tiba di Balai Kota Solo, Jalan Sudirman, pukul 16.00 WIB. Mereka berbaris di depan Plaza Balai Kota dengan membawa spanduk warna putih bertuliskan ‘Evaluasi 9 Tahun Rezim Jokowi’ dan Tahta Untuk Rakyat’.
Aksi BEM ini membuat Jalan Jenderal Sudirman macet. Sejumlah anggota Satlantas Polresta Surakarta tampak turun membantu mengatur arus lalu lintas.
Massa aksi juga membawa jagung yang dikupas separo. Jagung itu merupakan simbol demokrasi kita yang hanya seumur jagung.
Mereka juga memakai kaus bertuliskan ‘Republik Rasa Kerajaan’ di bagian depan.
Dalam aksi itu, mereka bergiliran orasi di pinggir jalan depan Plaza Balai Kota.
ADVERTISEMENT
Korwil Jateng DIY BEM SI Kerakyatan, Raafila Anbiya, mengatakan aksi ini yang ketiga kalinya diadakan. Aksi pertama dan kedua diadakan di Jakarta dan Yogyakarta.
BEM Soloraya demo di Kantor Gibran di Solo. Foto: kumparan
BEM Soloraya demo di Kantor Gibran di Solo. Foto: kumparan
“Kali ini kami menggelar aksi di Solo di kantor Balai Kota Solo,” ujar Raafila.
Ia mengatakan aksi ini sebagai bentuk menyikapi isu terkait dengan kontestasi Pemilu 2024. Aksi ini sebagai simbolik untuk terus menjaga serta bersuara agar Pemilu 2024 berjalan semestinya.
“Kami dalam aksi ini menyampaikan beberapa tuntutan yang sampai sekarang belum terselesaikan terutama kebebasan berekspresi, pendidikan inklusif, dan politik dinasti untuk dikawal terus ke depannya,” pungkasnya.
Sampai berita ini diturunkan aksi BEM mahasiswa masih berlangsung.