BEM UI: Kami Berani Kritik Pemerintah karena Punya Data dan Analisa

29 Juni 2021 11:24 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
clock
Diperbarui 13 Agustus 2021 13:45 WIB
comment
26
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua BEM UI, Leon Alvinda Putra. Foto: Instagram/@leonalvinda
zoom-in-whitePerbesar
Ketua BEM UI, Leon Alvinda Putra. Foto: Instagram/@leonalvinda
ADVERTISEMENT
Gelombang kritik BEM UI terhadap Presiden Jokowi terus disuarakan. Beberapa kali BEM UI melontarkan kritik kepada Jokowi, seperti mengacungkan kartu kuning di tahun 2018 saat Acara Dies Natalis ke-68 UI.
ADVERTISEMENT
Terbaru, BEM UI sebut Jokowi lip service karena dinilai tak pernah menepati janji yang disampaikan kepada masyarakat. Selain BEM UI, BEM UGM pun melontarkan kritik serupa pada Jokowi.
Mahasiswa kini berani terang-terangan mengkritik Jokowi dengan bahasa yang vulgar. Apa alasannya?
Ketua BEM UI Leon Alvinda Putra mengatakan kritik yang disuarakan memiliki alasan yang jelas. Dia menyebut BEM UI memiliki dasar kuat dari hasil kajian yang dilakukan.
"Kita berani kritik karena kita punya dasar. Kita sudah mengkaji terkait isu-isu yang kita propagandakan, kita punya data, punya analisa," kata Leon saat dihubungi, Selasa (29/6).
Universitas Indonesia. Foto: Dok. UI
Leon berpandangan hasil analisa itu perlu disuarakan kepada pemerintah dan masyarakat luas agar isu-isu yang menjadi sorotan mendapatkan perhatian.
ADVERTISEMENT
"Nah, kita melihat dari hasil analisa kita, kajian kita, itu penting untuk kemudian kita suarakan baik ke publik, baik juga ke pemerintah," ujarnya.
Saat ini, kata dia, BEM UI memberikan kritik dengan menggunakan cara kreatif agar maksudnya tersampaikan dengan baik. Salah satunya dengan mengunggah postingan kritik Jokowi king of lip service dalam akun Instagram resmi BEM UI.
"Maka kita menggunakan cara-cara kreatif untuk bisa meng-apply kritik-kritik yang sudah kami kaji tersebut," tandas dia.