BEM UI Upayakan Cegah Penyusup saat Demo 21 April

20 April 2022 22:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aliansi Badan Eksekutif Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi demo di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (11/4/2022). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Aliansi Badan Eksekutif Seluruh Indonesia (BEM SI) menggelar aksi demo di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Senin (11/4/2022). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) akan demo di sekitaran kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (21/4) besok. Salah satu isu yang dibawa yakni penolakan perpanjangan masa jabatan presiden.
ADVERTISEMENT
Belakangan ini, mahasiswa kerap melakukan aksi demonstrasi. Namun tak jarang, aksi ini malah disusupi sekelompok massa yang tidak jelas berasal asal usulnya.
Seperti yang terjadi dalam aksi demo 11 April 2022 lalu. Demonstrasi tersebut diikuti oleh Mahasiswa BEM SI bersama elemen masyarakat lainnya.
Sejumlah massa tiba-tiba melakukan pengeroyokan terhadap Dosen UI Ade Armando yang hadir dalam demonstrasi. Belum lagi massa yang diduga merupakan siwa STM diamankan polisi karena terlibat kericuhan di depan Gedung DPR RI, Senayan.
Tidak ingin kejadian serupa terulang, Koordinator Aksi BEM UI, Theo, menyatakan pihaknya telah melakukan perencanaan aksi itu secara internal. Sejumlah skenario sudah disiapkan.
Sejumlah mahasiswa terlibat kericuhan saat berunjuk rasa di depan kompleks Parlemen di Jakarta, Selasa (24/9/2019). Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
"Kami memiliki mekanisme internal terkait manajemen aksi dari pra aksi, saat aksi, dan mitigasi bila ada hal yang tidak diinginkan," ujar Theo saat dihubungi, Rabu (20/4).
ADVERTISEMENT
Dia menegaskan, aksi unjuk rasa yang bakal digelar besok merupakan gerakan rakyat dalam menyampaikan aspirasinya terhadap pemerintah.
Sehingga, lanjut Theo, dia mengupayakan agar aksi ini berjalan dengan aman sehingga tuntutannya dapat tersampaikan dengan baik.
"Perlu ditekankan bahwa gerakan ini adalah gerakan rakyat yang terbuka bagi seluruh elemen dan kami akan melakukan berbagai upaya untuk dapat bersuara dengan aman dan sekeras-kerasnya hingga semua tuntutan tuntas terlaksana," tuturnya.
Namun, Theo enggan merinci secara detail terkait upaya apa yang bakal dilakukannya demi mencegah adanya penyusupan. Dia mengatakan hal itu merupakan kepentingan internal pihaknya.
Dia menyebut aksi 21 April diprediksi setidaknya akan dihadiri 2.500 orang mahasiswa.