Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Benarkah Bali Jadi Pintu Masuk-Keluar Pendonor Ginjal ke Kamboja?
27 Juli 2023 18:06 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
AH merupakan pegawai PNS imigrasi di bagian konter pendaratan di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Tugasnya adalah melakukan wawancara dan memeriksa dokumen perjalanan penumpang.
Menurut penyidik Polda Metro Jaya yang menguak sindikat perdagangan ginjal ini, AH berperan membantu meloloskan korban sindikat ginjal saat pemeriksaan imigrasi. AH mendapatkan imbalan Rp 3,2 juta hingga Rp 3,5 juta per orang.
AH bertugas di Imigrasi Ngurah Rai sejak Oktober 2022.
Wagub Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, irit bicara saat menanggapi Bandara I Gusti Ngurah Rai diduga menjadi pintu masuk-keluar bagi pendonor ginjal ke Kamboja.
"Itu kan di Jakarta dan saya baca di media itu memang hal dilarang. Kalau di sini kan penerbangannya, tapi jelas pemerintah pusat sudah mengambil tindakan dan (pelaku) sudah ada beberapa diperiksa," katanya di Denpasar, Kamis (27/7).
ADVERTISEMENT
Menurutnya, Gubernur Bali Wayan Koster bakal menemui Kepala Kantor Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Bali untuk menindak lanjuti perkara ini.
"Iya nanti pasti Pak Gub (Gubernur Bali Wayan Koster) mengupayakan (pertemuan membahas Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai menjadi pintu masuk-keluar bagi pendonor ginjal), apalagi beliau bagian pada pintu (masuk-keluar Bali) pasti yang harus dipikirkan ke depan," katanya.
Pria yang akrab disapa Cok Ace ini percaya Kemenkumham Bali menindak petugas Imigrasi yang terlibat dalam aksi sindikat internasional jual beli ginjal tersebut.
"Itu kan oknum, ya, dalam hal ini menyimpang tentu akan ditangani (imigrasi)," katanya.
Sebelumnya, tiga orang WNI inisial J (laki-laki, 35), YP (Perempuan, 33), dan FF (Perempuan 27) diamankan oleh petugas Imigrasi Ngurah Rai di Terminal Keberangkatan Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Bali, Kamis (27/7).
ADVERTISEMENT
Mereka mengaku hendak menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Kamboja. Namun, petugas kepolisian mendapatkan ada grup telegram "jual ginjal" di ponsel mereka.
Keberangkatan mereka akhirnya digagalkan petugas imigrasi. Ketiganya diboyong untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.