Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Bencana Alam Landa Sulawesi Selatan: Banjir hingga Tanah Longsor
22 Desember 2024 8:32 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak Jumat (20/12) membuat sejumlah wilayah di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan (Sulsel), terendam banjir.
ADVERTISEMENT
Air mulai meluap ke permukiman warga dan jalanan pada Sabtu pagi (21/12). Akibatnya, akses jalan Trans Sulawesi, tepatnya di jalan poros Barru-Parepare dan Barru-Soppeng, tidak bisa dilalui kendaraan.
Berdasarkan data BPBD Sulsel dan Barru, ketinggian air diperkirakan 50 sampai 60 cm di hampir semua Kecamatan di Barru.
“Banjir merata di semua kecamatan dengan ketinggian air di atas lutut orang dewasa atau sekitar 50-60 cm,” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Barru, Haeruddin, kepada wartawan, Sabtu (21/12).
Ia merinci, banjir ketinggian mencapai 60 cm, merendam 7 kecamatan di antaranya adalah Barru, Balusu, Soppeng, Riaja, Mallusetasi, Tanete Rilau, Tanete Riaja, dan Pujananting.
Akses Jalan Trans Sulawesi Putus
Berdasarkan video yang beredar, selain banjir tersebut memutus akses jalan Trans Sulawesi, juga merendam sejumlah mobil warga yang terparkir di jalan. Salah satunya di daerah Panciro Takalasi, Barru.
ADVERTISEMENT
Ketinggian air nampak sampai di kaca atau hampir menenggelamkan mobil.
Kepala BPBD Sulsel, Amson Padolo, mengatakan telah menerjunkan sejumlah personel ke lokasi banjir di Sulsel, termasuk di Barru.
“Teman-teman di BPBD masih di lokasi untuk evakuasi dan antisipasi penyelamatan,” katanya.
1 Korban Tewas
Rahmatullah (10 tahun), pelajar salah satu sekolah dasar (SD), ditemukan tewas setelah terseret banjir di Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan, Sabtu (21/12). Ia terseret banjir dan tenggelam saat pulang sekolah.
“Iya benar, terdapat seorang anak, siswa SD meninggal dunia karena banjir,” kata Kapolres Barru, AKBP Dodik Susianto saat dikonfirmasi kumparan.
Dodik menjelaskan, korban yang tercatat tinggal di wilayah Pacciro, Desa Libureng, kecamatan Tanete Riaja, Barru, sebelumnya berangkat ke sekolah. Tapi, karena sekolah terendam banjir, murid harus dipulangkan.
ADVERTISEMENT
Saat pulang sekolah, ia sempat terhalang banjir. Korban berusaha menerjang derasnya air di drainase. Tapi nahas, Rahmatullah hanyut dan tenggelam.
Tanah Longsor di Soppeng
Bencana alam tanah longsor hingga banjir terjadi di Kabupaten Soppeng, Sulsel, Sabtu (21/12). Sebanyak 10 rumah tertimbun tanah longsor dan satu rumah lainnya hanyut terbawa arus banjir.
Bencana alam ini terjadi karena hujan deras terjadi sejak Jumat (20/12). Akibatnya, air sungai meluap hingga tanah pada daerah ketinggian longsor menimpa rumah.
Bencana tanah longsor tersebut terjadi di wilayah ketinggian Dusun Teppoe, Desa Mattabulu, Kecamatan Lalabata, Kabupaten Soppeng.
Musibah ini mengakibatkan 10 rumah warga tertimbun tanah longsor. Bahkan, dilaporkan satu orang warga dinyatakan hilang.
“Kejadiannya (longsor) jam 10 tadi. Ada 10 rumah warga terdampak,” kata Kaur Umum Desa Mattabulu, Arinal, kepada wartawan.
ADVERTISEMENT
Selain menimbun rumah, tanah longsor juga mengakibatkan sejumlah warga luka-luka.
“Memang warga ada yang tertimpa tanah longsor. Mereka yang selamat, mengalami luka-luka dan sudah dilarikan ke Puskesmas dirawat. Tapi, katanya masih ada satu orang warga yang hilang,” sambungnya.
Belum diketahui identitas dari warga yang dinyatakan hilang. Petugas gabungan dari TNI-Polri hingga BPBD Soppeng sementara melakukan pencarian dan evakuasi kepada warga terdampak.