Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Benda Bersejarah yang Raib di Museum Lapawawoi Bona Ada Rambut Arung Palakka
17 Januari 2022 18:37 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Sebagian besar benda bersejarah peninggalan Kerajaan Bone yang terletak di Museum Lapawawoi, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan raib dibobol maling. Salah satunya ada duplikat rambut Arung Palakka.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Kebudayaan Pemkab Bone, Andi Ansar Amal, mengatakan sekitar 95 persen benda bersejarah yang tersimpan di Museum Lapawawoi berhasil dibawa kabur pelaku.
"Benda di museum, semua, di antaranya duplikat rambut Arung Palakka, uang kuno, stempel-stempel kerajaan Bone dan juga ada beberapa macam Bosara dan lain lain," kata Andi Ansar, Senin (17/1).
Benda yang hilang merupakan aset milik Pemerintah Kabupaten Bone. Aset-aset yang hilang telah bersertifikat nasional dan memenuhi syarat sebagai benda peninggalan sejarah.
Ansar menerangkan, sebelum pencurian terjadi, ada sebuah acara yang diselenggarakan di museum bekas Istana dari Raja Bone ke XXXII, Ardi Mappunyokki tersebut.
Pada Sabtu (15/1) lalu, para staf museum pulang pukul 17.00 WITA. Ansar mencurigai pelaku beraksi pada malam hari. Senin (17/1) pagi, pihaknya menemukan keadaan tiga pintu museum yang rusak, diduga dilakukan oleh pencuri tersebut.
ADVERTISEMENT
"Pintu rusak diduga ini ada pencurian dan pengerusakan. Kalau tidak salah, ada tiga pintu rusak. Mulai pintu belakang, pintu depan, dan kemudian dalam pintu ruangan museum. Di situ paling parah dicungkil," jelas dia.
Pihak Dinas Kebudayaan Pemkab Bone pun telah melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Ansar berharap pelaku pencurian benda-benda bersejarah peninggalan Kerajaan Bone itu bisa segera ditangkap.
Sementara, Kasat Reskrim Polres Bone AKP Benny Pornika mengatakan, pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Museum Lapawawoi. Olah TKP dilakukan, demi memastikan raibnya benda-benda bersejarah itu, betul dicuri atau tidak.
"Masih dalam analisa dan proses penyelidikan," ungkap Benny.