Bendera Malaysia Berkibar Setengah Tiang di Pyongyang

7 Maret 2017 15:05 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Bendera Malaysia berkibar setengah tiang. (Foto: Dok Wikimedia Commons)
zoom-in-whitePerbesar
Bendera Malaysia berkibar setengah tiang. (Foto: Dok Wikimedia Commons)
Kegundahan tengah mendera para diplomat Malaysia di Kedutaan Besar di Pyongyang, Korea Utara. Mereka "tersandera" tidak bisa keluar Korut setelah kedua negara terlibat ketegangan, buntut kasus pembunuhan Kim Jong Nam.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan stasiun berita CCTV yang dikutip media The Star, Selasa (7/3), para pekerja di Kedubes Malaysia terlihat membakar dokumen-dokumen mereka dan berkemas sesaat setelah Korut menyatakan pengusiran terhadap Duta Besar Mohamad Nizam Mohamad.
Nizam sendiri telah berada di Malaysia sejak akhir Februari lalu. Pengusiran Nizam adalah balasan dari penyematan status persona non grata kepada Duta Besar Korut untuk Malaysia Kang Chol oleh pemerintah Putrajaya.
Kang Chol, Dubes Korut untuk Malaysia (Foto: AP Photo/Vincent Thian)
zoom-in-whitePerbesar
Kang Chol, Dubes Korut untuk Malaysia (Foto: AP Photo/Vincent Thian)
Kang Chol diberi waktu 48 jam untuk angkat kaki dari Malaysia. Pada Senin dia terbang kembali Pyongyang.
Hari ini pemerintah Korut bahkan bertindak lebih jauh, melarang seluruh warga negara Malaysia untuk meninggalkan negara itu. Berdasarkan laporan CCTV, Kedubes Malaysia melakukan "prosedur darurat" menyusul drama "penyanderaan" tersebut.
ADVERTISEMENT
CCTV juga melaporkan bahwa bendera Malaysia, Jalur Gemilang, dan bendera ASEAN berkibar setengah tiang di depan Kedutaan Malaysia di Pyongyang. Tiga kendaraan terlihat keluar dari kantor tersebut.
Kepolisian Malaysia melakukan tindakan yang sama, menyegel Kedutaan Korut di Kuala Lumpur. Mereka tengah memburu tersangka pembunuh Kim Jong Nam, seorang diplomat senior dan staf maskapai Air Koryo.
Kedubes Korea Utara di Malaysia (Foto: Reuters/Athit Perawongmetha/File Photo)
zoom-in-whitePerbesar
Kedubes Korea Utara di Malaysia (Foto: Reuters/Athit Perawongmetha/File Photo)
Seorang pejabat Malaysia kepada The Star mengatakan staf mereka di Kedubes diminta untuk bekerja dan menjalani kehidupan seperti biasa. Mereka semua dalam keadaan aman.
"Kami telah berkomunikasi dengan staf kami dan menghubungi mereka hari ini. Mereka dimimnta untuk bersikap normal saja," kata sumber The Star.
Total ada 11 warga Malaysia di Korut, terdiri dari tiga staf Kedutaan Besar dan enam anggota keluarga mereka, serta dua warga Malaysia yang bekerja di Program Pangan Dunia, WFP.
ADVERTISEMENT
Kemesraan Malaysia dan Korut yang terjalin sejak 1970-an retak setelah pembunuhan Kim Jong Nam terjadi di bandara Kuala Lumpur pada 13 Februari lalu. Kim Jong Nam diduga diracun oleh Siti Aisyah asal Indonesia dan Doan Thi Huong dari Vietnam.
Koran di Malaysia terkait Pembunuhan Kim Jong Nam (Foto: Athit Perawongmetha/Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Koran di Malaysia terkait Pembunuhan Kim Jong Nam (Foto: Athit Perawongmetha/Reuters)
Polisi Malaysia tengah memburu tujuh orang pria Korut yang diduga dalang dalam kasus ini, empat di antaranya diyakini telah kembali ke Korut. Rezim Kim Jong Un membantahnya, menuding Malaysia bekerja sama dengan pihak asing mencoba merusak citra Korut.
Akibat keretakan hubungan ini, Malaysia menghapuskan kebijakan bebas visa bagi warga Korut. Belum diketahui dampak lainnya dari rusaknya hubungan kedua negara.
Nilai perdagangan kedua negara pada tahun 2015 mencapai Rp 67,8 miliar. Korut mengimpor minyak, karet alami dan kelapa sawit dari Malaysia. Sementara Malaysia membeli produk-produk elektronik, kelistrikan, kimia dan besi dari Korea Utara.
ADVERTISEMENT