Bendungan di Laos Ambrol, Ratusan Orang Dinyatakan Hilang

24 Juli 2018 16:54 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasca banjir bandang di Banyuwangi. (Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
zoom-in-whitePerbesar
Pasca banjir bandang di Banyuwangi. (Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru)
ADVERTISEMENT
Bendungan pembangkit listrik di Laos ambrol pada Senin malam (23/7), memicu banjir bandang yang menghanyut rumah. Ratusan orang dinyatakan hilang akibat tersapu air, banyak yang diperkirakan tewas.
ADVERTISEMENT
Diberitakan AFP, bendungan yang ambrol terletak di distrik Sananxay, bagian tenggara provinsi Attapeu. Sebanyak lima miliar kubik air, atau setara dua juta kali volume air di kolam renang ukuran Olimpiade, mengalir deras ke permukiman warga.
Reuters melaporkan, ada 100 orang yang hilang dalam bencana ini. Namun media setempat menyebutkan jumlahnya ratusan, korban tewas juga diperkirakan banyak.
Beberapa rumah di distrik itu juga hanyut tersapu air. Kapal-kapal penyelamat telah dikerahkan untuk mengevakuasi warga. Media ABC Laos yang membagikan video banjir memperkirakan, 6.000 orang kehilangan tempat tinggal akibat peristiwa ini.
Upaya penyelamatan tengah dilakukan, belum diketahui dengan pasti jumlah korban.
Bendungan yang ambrol sedang dalam tahap konstruksi yang menghabiskan dana hingga USD 1,2 miliar, melibatkan beberapa perusahaan asal Thailand, Korea Selatan, dan dari Laos sendiri.
ADVERTISEMENT
Rencananya, bendungan yang dibuat untuk memproduksi listrik hingga 410 megawatt itu ditargetkan mulai beroperasi pada 2019. Sebanyak 90 persen listrik dari bendungan ini rencananya akan diekspor ke Thailand, sisanya untuk konsumsi dalam negeri.
Para aktivis lingkungan sebelumnya telah menyampaikan protesnya terkait pembangunan bendungan itu. Mereka khawatir dampak buruknya pada Sungai Mekong yang merupakan habitat flora dan fauna di Laos serta sumber kehidupan bagi masyarakat.