Bendungan Kuwil Kawangkoan Reduksi Dampak Banjir di Kota Manado

29 Januari 2023 9:16 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bendungan Kuwil Kawangkoan, Sulawesi Utara. Foto: Dok. Kementerian PUPR
zoom-in-whitePerbesar
Bendungan Kuwil Kawangkoan, Sulawesi Utara. Foto: Dok. Kementerian PUPR
ADVERTISEMENT
Curah hujan dengan intensitas maksimum 300 mm pada 7 pos pengamatan yang berbeda, melanda sebagian wilayah Sulawesi Utara , khususnya Kota Manado, sejak Jumat (27/1) dini hari sampai pukul 15.30 WITA.
ADVERTISEMENT
Curah hujan ekstrem tersebut mengakibatkan meluapnya Sungai Mahawu, Sungai Bailang dan Sungai Tikala. Sementara luapan air dari Sungai Tondano menurun signifikan pascapengoperasian Bendungan Kuwil Kawangkoan di Kabupaten Minahasa yang baru saja diresmikan Presiden Jokowi pada, Kamis (19/1) lalu.
Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan, saat terjadi hujan deras, debit sungai Tondano pada dasarnya dapat dikendalikan dengan mengoperasikan Bendungan Kuwil Kawangkoan, seperti dengan menutup pintu dan holocon.
"Namun intensitas curah hujan yang tinggi tadi menyebabkan luapan air pada pertemuan Sungai Tondano dan Sungai Tikala. Keduanya berada di hilir Bendungan Kuwil Kawangkoan. Selain itu terjadi penyumbatan pada saluran drainase Kota Manado dan anak Sungai Tondano," kata Endra dalam keterangannya, Minggu (29/1).
Bendungan Kuwil Kawangkoan, Sulawesi Utara. Foto: Dok. Kementerian PUPR
Endra menuturkan, Tim Satuan Tugas (Satgas) Bencana Balai Wilayah Sungai (BWS) Sulawesi I Kementerian PUPR telah melakukan evakuasi warga terdampak banjir menggunakan perahu karet dan membawa bantuan makanan.
ADVERTISEMENT
"Tim juga menyiapkan bahan banjiran dan alat berat untuk penanganan darurat, serta terus melakukan pengamatan tinggi muka air pada Bendungan Kuwil Kawangkoan," ucapnya.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), banjir di Kota Manado 2023 kali ini menggenangi 4 kecamatan, 19 kelurahan, yakni banjir akibat debit tob Sungai Bailang 1 kecamatan (3 kelurahan), banjir akibat debit Sungai Mahawu 1 kecamatan (5 kelurahan), dan Banjir Sungai Tikala 2 kecamatan (11 kelurahan).
Anggota TNI mengevakuasi sejumlah warga dari rumahnya yang terendam banjir di Manado, Sulawesi Utara, Jumat (27/1/2023). Foto: Adwit B Pramono/ANTARA FOTO
Jumlah kecamatan terdampak tersebut lebih sedikit jika dibandingkan dengan banjir besar yang melanda kota Manado pada 2014 lalu sebelum Bendungan Kuwil Kawangkoan dibangun.
Tercatat pada 2014 lalu, banjir Kota Manado terjadi dengan curah hujan maksimum 160 mm (jauh di bawah curah hujan ekstrem 2023 sebesar 300 mm) telah menggenangi area 2000 ha (jauh diatas area terdampak 2023 yakni 808 ha) yang tersebar di 8 Kecamatan dan 36 Kelurahan.
ADVERTISEMENT
Efektivitas Bendungan Kuwil untuk mereduksi risiko banjir Kota Manado juga disampaikan oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Manado Liny Tambajong. Dia menjelaskan, dampak banjir yang terjadi di Manado telah direduksi dengan keberadaan Bendungan Kuwil.
"Fungsi Bendungan Kuwil adalah menahan air dari Airmadidi, Danau Tondano dan bagian hulu lainnya. Sedangkan yang terjadi di Kota Manado, dengan intensitas curah hujan maksimum 300 milimeter itu sangat besar. Jadi bukit-bukit yang masuk wilayah Manado juga turut berkontribusi meningkatkan nilai run off-nya tertampung di Sungai Tondano yang letaknya di hilir Bendungan Kuwil. Dan ini susah tidak bisa dikendalikan oleh Bendungan Kuwil,” terang Tambajong.
Presiden Jokowi saat peresmian Bendungan Kuwil Kawangkoan di Minahasa Utara, Sulawesi Utara, Kamis (19/01/2023). Foto: Rusman/Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi telah meresmikan Bendungan Kuwil Kawangkoan di Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Usai meresmikan bendungan, Jokowi berharap bendungan yang dibangun sejak 2016 itu bisa mengurangi banjir di Sulut, utamanya di Manado.
ADVERTISEMENT
"Diharapkan bisa menghilangkan, mengurangi banjir utamanya yang ada di Manado yang kita pernah kejadian di tahun 2014. Yang kedua juga untuk persediaan air baku bagi Manado, Minahasa Utara, dan Bitung," kata Jokowi kepada wartawan, Kamis (19/1).