Bendungan Sukamahi dan Ciawi Diyakini Mengurangi Titik Banjir Jakarta

25 November 2017 17:55 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bendungan Karian di Kebupaten Lebak (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bendungan Karian di Kebupaten Lebak (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Ciliwung-Cisadane saat ini tengah membangun bendungan kering (dry dam), yakni Bendungan Sukamahi dan Ciawi di Kabupaten Bogor. Adapun tujuan pembangunan bendungan tersebut untuk mengurangi titik banjir di Jakarta.
ADVERTISEMENT
Kepala BBWS Ciliwung Cisadane Kementerian PUPR Jarot Widioko mengatakan sesuai rencana, bendungan itu akan menahan aliran air dari Gunung Gede dan Gunung Pangrango, sebelum sampai ke Bendung Katulampa yang kemudian mengalir ke Sungai Ciliwung. Dia optimistis ketika bendungan ini selesai, jumlah titik banjir di Jakarta bisa berkurang signifikan.
"Jika saat ini ada 78 titik banjir di Jakarta, maka kehadiran dry dam bisa membuat titik banjir berkurang menjadi tinggal 38 titik saja," jelasnya sesuai keterangan tertulis yang diterima kumparan (kumparan.com), Sabtu (25/11).
Sesuai perhitungan BBWS Ciliwung Cisadane, dengan dibangunnya Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi akan mengurangi debit banjir di Pintu Air Manggarai sebesar 577,05 m3/det. Jika dikurangi dengan debit Sungai Ciliwung yang nantinya dialirkan Kanal Banjir Timur (KBT) melalui Sudetan Ciliwung sebesar 60 m3/det, maka debit di Pintu Air Manggarai hanya sebesar 517,05 m3/det.
ADVERTISEMENT
Banjir di daerah Rawajati, Jakarta Selatan. (Foto: Amanaturrosyidah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Banjir di daerah Rawajati, Jakarta Selatan. (Foto: Amanaturrosyidah/kumparan)
"Secara keseluruhan di Jakarta akan berkurang risiko banjir 12% dengan menggeser waktu puncak banjir 2-4 jam. Air hujan yang turun di Ciawi dan Sukamahi langsung tertampung di bendungan tersebut, kemudian mengalir lewat terowongan secara konstan dengan kecepatan 45 meter kubik per detik ke KBT sampai Pintu Air Manggarai," ujarnya.
Perlu diketahui, pembangunan Bendungan Ciawi dikerjakan oleh Abipraya-Sacna KSO dengan nilai pekerjaan konstruksi sebesar Rp 757,8 miliar melalui kontrak tahun jamak (multiyears) sejak 2016 lalu. Sementara pembangunan Bendungan Sukamahi dikerjakan oleh Wijaya-Basuki KSO dengan nilai pekerjaan Rp 436,97 miliar yang juga di 2016.
Hingga 6 November 2017, lahan Bendungan Sukamahi yang sudah bebas seluas 10,33 hektar (22,19%) dari kebutuhan 46,56 hektar. Sementara lahan Bendungan Ciawi yang sudah dibebaskan seluas 11,03 hektar (14,01%) dari kebutuhan 78,79 hektar.
ADVERTISEMENT