Bengkel di Puncak yang Pakai Modus Rem Berasap Didatangi Polisi
30 Oktober 2023 9:28 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Bengkel di kawasan wisata Puncak, Desa Ciloto, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dikeluhkan pengunjung.
ADVERTISEMENT
Bengkel ini menunjuk-nunjuk roda mobil korban, untuk menjaring korban, dengan menyebut "rem mengeluarkan asap karena panas".
Pihak bengkel pun mencipratkan cairan (bisa air bisa oli bisa minyak) ke rem mobil korban (sehingga pasti muncul uap putih).
Bila korban tidak memahami rem mobil, hampir dipastikan terjerat dan masuk bengkel.
Setibanya mobil korban di bengkel, montir langsung membongkar roda mobil korban untuk mengecek rem yang sebenarnya tidak kenapa-napa.
Setidaknya yang diincar bengkel ini: Korban membayar biaya bongkar-pasang.
Persoalan bengkel ini viral di media sosial dan kolom komentar dipenuhi netizen yang mengetahui bengkel tersebut: Modus lama tidak pernah ditindak.
Dalih Pihak Bengkel
Wartawan mendatangi bengkel tersebut pada Sabtu (28/10). Pemilik bengkel berinisial AS (55 tahun) mengakui menangani mobil yang kemudian viral itu.
ADVERTISEMENT
Namun, ia membantah telah melakukan kelicikan.
"Iya, Sabtu kemarin (pekan kemarin), siang. Kondisi mobilnya ngebul (berasap), ban depan roda kiri. (Mobil) ke bengkel minta dicek, saya cek, kan. Kalau (pemilik mobil) enggak nyuruh, enggak mungkin (saya) ngecek," kata AS.
"Saya pasang lagi, enggak ada yang diganti, enggak ada biaya. Berapa ongkosnya, saya bilang enggak apa-apa, minyak rem saya kasih. Saya enggak enak dengan video ini, saya enggak terima," ujar AS.
Kata Polisi
"Kami telah klarifikasi ke bengkel dan membenarkan bahwa memang ada kejadian tersebut. Ada (mobil Toyota) Avanza warna putih karena alasan trouble ban depan sebelah kiri mengeluarkan asap, diterima di bengkel ini dan dilakukan pemeriksaan dan dibongkar," kata KBO Satlantas Polres Cianjur, Iptu Romi, Sabtu (28/10).
ADVERTISEMENT
"Keterangan pemilik bengkel dan mekaniknya, memang ada masalah di ban depan. Ada gangguan lalu dibersihkan. Namun, tidak ada yang diganti. Keterangan mekanik, untuk (biaya) jasa tidak ada paksaan," ujarnya.
"Kalau ada kendaraan yang trouble dan harus dicek, ke pemiliknya dikoordinasikan dulu, mana yang harus dan tidak, yang rusak apa. Sebelum diizinkan jangan dibongkar tanpa seizin pemilik atau pengemudi kendaraan," kata Romi kepada pihak bengkel.
Romi berharap kejadian seperti ini tidak terulang kembali karena bisa berdampak terhadap citra Puncak sebagai kawasan wisata.