Benny Harman Minta KPK Terbuka: Tunjukkan Penindakan Itu, Kenapa Disembunyikan?

1 Juli 2024 14:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anggota Komisi III DPR RI, Benny Kabur Harman saat ditemui awak media di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (26/2/2024). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Komisi III DPR RI, Benny Kabur Harman saat ditemui awak media di Bentara Budaya Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (26/2/2024). Foto: Fadlan Nuril Fahmi/kumparan
ADVERTISEMENT
Komisi III DPR RI dari fraksi Demokrat, Benny K. Harman mendesak KPK untuk membeberkan kasus-kasus yang saat ini tengah ditangani oleh KPK dalam rapat kerja bersama DPR RI, Senin (1/7).
ADVERTISEMENT
“Apa penindakan yang dilakukan oleh KPK selama ini, tunjukkan itu, kenapa disembunyikan? Sampaikan, ada berapa tersangka, kasus apa yang DPO berapa, siapa saja,” kata Benny.
“Kenapa kita harus sembunyi, kenapa kita harus main ciluk ba, salah satu prinsip kerja KPK adalah keterbukaan, buka,” lanjutnya.
Rapat Komisi III DPR RI dengan KPK di DPR RI, Senin (1/7/2024). Foto: Haya Syahira/kumparan
Benny pun lalu mempertanyakan mengapa kini hanya ada sedikit kasus operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK.
Ia curiga, sepinya kasus OTT ini karena KPK mengalami tekanan.
“Apakah emang nggak ada (OTT), apakah tidak adanya OTT itu berhasil berkurangnya korupsi. Atau apa? Dugaan saya tidak. Apakah ada tekanan, apakah ada permintaan, supaya jangan ada OTT?” kata politisi Demokrat itu.
Tidak hanya Benny, anggota DPR lainnya pun ikut mendesak KPK untuk terbuka memaparkan kinerjanya selama ini.
ADVERTISEMENT
Apalagi, berdasarkan hasil survei Litbang Kompas terbaru terkait tingkat kepercayaan masyarakat kepada lembaga hukum, KPK menduduki posisi paling bawah.
Wakil Ketua KPK Alex Marwata (kanan) mengikuti profile assessment calon pimpinan KPK. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Menjawab pertanyaan para anggota dewan, Wakil Ketua KPK Alex Marwata pun mengaku dia merasa gagal menindak korupsi selama menjadi pimpinan KPK.
“Dan saya harus mengakui secara pribadi 8 tahun saya di KPK ditanya Apakah Pak Alex berhasil? Saya tidak tidak akan sungkan juga, saya gagal memberantas korupsi Bapak Ibu sekalian, gagal,” kata Alex.