Bentrok Ormas di Karawang, Polisi Tetapkan 5 Orang Sebagai Tersangka

25 November 2021 18:06 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polres Karawang menetapkan tersangka dalam kasus bentrok ormas di Karawang. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Polres Karawang menetapkan tersangka dalam kasus bentrok ormas di Karawang. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Polres Karawang menangkap 7 orang dalam kasus bentrok kelompok massa atau organisasi masyarakat (ormas) yang terjadi pada Rabu (24/11).
ADVERTISEMENT
Dalam kasus ini, satu orang tewas. Dia yang tewas adalah Achmad Sudir, anggota ormas GMBI yang berada di dalam mobil Brio yang dikeroyok massa.
Dari 7 orang yang ditangkap itu, 5 di antaranya ditetapkan sebagai tersangka. Mereka yang ditetapkan tersangka inisialnya adalah FY, RN, DA, AA, AS.
Polres Karawang menetapkan tersangka dalam kasus bentrok ormas di Karawang. Foto: Dok. Istimewa
"Lima di antaranya sudah ditetapkan sebagai tersangka, sedangkan dua lainnya masih dilakukan pendalaman.Dua tersangka merupakan pelaku utama yang melakukan penganiayaan menggunakan celurit dan kayu. Kepada para pelaku kami kenakan pasal 170 ayat 2 KUHPidana," ujar Kapolres Karawang AKBP Aldi Subartono di kantornya, Kamis (25/11).
Kata Aldi, mereka yang tersangka itu dua di antaranya dari ormas GMPI dan tiga orang dari LSM NKRI.
Barang bukti yang diamankan terkait bentrok ormas di Karawang. Foto: Dok. Istimewa
Menurut Aldi, peran FY memukul Sudir menggunakan tongkat baseball, sedangkan AS memukul korban lainnya di dalam mobil itu memakai kayu. AA menggunakan kayu dan bambu untuk melukai Sudir.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, RN punya peran membacok Sudir dan tiga orang di mobil itu memakai celurit. Dan terakhir DA merusak kendaraan menggunakan helm.
Kelima tersangka ditangkap di rumah masing-masing di Karawang. Kelimanya ditangkap berdasarkan hasil penyelidikan polisi dari video yang beredar dan keterangan saksi-saksi.
Polres Karawang menetapkan tersangka dalam kasus bentrok ormas di Karawang. Foto: Dok. Istimewa
Aldi mengatakan peristiwa berdarah tersebut bermula saat Achmad Sudir (41), warga Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, yang juga anggota LSM GMBI bersama empat rekannya keluar dari lokasi unjuk rasa.
Seperti diketahui, LSM GMBI dari berbagai daerah sedang melakukan aksi demonstrasi di PT Ichii Industries Indonesia di kawasan industri KIIC Karawang.
Aldi mengatakan, LSM GMBI se-Jawa Barat dan sekitarnya melakukan demonstrasi terkait permasalahan limbah.
"Oleh karena itu, beberapa ormas (lainnya) di Karawang merasa ini rumah mereka sehingga mencoba mengumpulkan massa tandingan," kata dia.
ADVERTISEMENT
Sudir dan dua rekannya itu merupakan anggota GMBI yang berasal dari Rembang. Mereka juga mengikuti unjuk rasa di KIIC Karawang.
"Karena korban ini orang Rembang dan tidak mengetahui wilayah Karawang, mereka mengendarai mobil ke arah kota. Mereka menggunakan mobil Brio logo ormas GMBI, awalnya ingin mencari makan. Di jalan kemudian bertemu atau berpapasan dengan rombongan ormas GMPI dan LSM NKRI. Di situlah di depan Hotel Resinda terjadi penganiayaan yang mengakibatkan mobil rusak serta empat luka-luka," kata Aldi.
Setelah terjadi bentrok, korban Achmad Sudir yang mengalami luka paling parah langsung dievakuasi ke rumah sakit Mandaya yang berada di sekitar lokasi. Sore harinya, Achmad Sudir dinyatakan meninggal dunia.
"Tadi pagi jenazahnya sudah dibawa keluarga ke rumahnya," sambung Aldi.
ADVERTISEMENT
Petugas kepolisian dan TNI hingga saat ini sudah mencoba untuk mengamankan agar dua kelompok massa tidak saling bertemu. Pengakuan Aldi, area unjuk rasa bahkan sudah dilokalisir dari jarak 10 kilometer dari lokasi.
"Di pintu masuk kawasan KIIC, kami siagakan satu kompi. Di Karangpawitan satu kompi. Dan di kawasan PT Ichii kami sudah siagakan pasukan dua kompi. Tujuannya adalah untuk mencegah kedua ormas ini bertemu agar tidak terjadi benturan. Kemarin kami berhasil mencegah dua ormas ini tidak bertemu namun sangat kami sayangkan ada sebuah mobil Brio yang nyelonong masuk Karawang karena mungkin tidak hafal kondisi Karawang," kata Aldi.
Selain mendalami kasus penganiayaan, polisi juga sedang mendalami perebutan proyek limbah pabrik yang menyebabkan bentrokan.
ADVERTISEMENT
"Kasus ini diatensi pimpinan Polda Jawa Barat. Kami mendapat backup full dari Polda dan TNI untuk menindak tegas semua pelaku yang hari ini masih kami kejar."
Polisi berharap semua pimpinan ormas di Karawang ataupun luar Karawang agar bisa menahan diri dan tidak terpancing. Polisi berjanji bakal melaksanakan proses hukum seadil-adilnya agar Karawang tetap kondusif.