Bentrokan Kamp Pengungsi Palestina di Lebanon, 7 Orang Tewas

14 September 2023 11:43 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ambulans diparkir di pintu masuk kamp Palestina tempat ledakan terjadi, di kota pelabuhan Tirus, Lebanon selatan, Lebanon, Jumat (10/12). Foto: Aziz Taher/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Ambulans diparkir di pintu masuk kamp Palestina tempat ledakan terjadi, di kota pelabuhan Tirus, Lebanon selatan, Lebanon, Jumat (10/12). Foto: Aziz Taher/REUTERS
ADVERTISEMENT
Sebanyak tujuh orang tewas dalam bentrokan antara faksi Fatah dan Hamas di kamp pengungsi Palestina terbesar di Lebanon, Ain al-Helweh, pada Rabu (13/9).
ADVERTISEMENT
Adapun bentrokan ini terjadi, menyusul konflik berkepanjangan dua kelompok militan itu yang berujung pada gagalnya gencatan senjata.
Dikutip dari AFP, informasi soal korban jiwa tersebut disampaikan seorang petugas dari Bulan Sabit Merah Palestina Cabang Lebanon, Imad Hallak.
"Pertempuran baru pada hari Rabu menewaskan tujuh orang dan melukai 16 lainnya," ujar Hallak.
Menurut catatan Bulan Sabit Merah Palestina, insiden berdarah ini menambah angka korban jiwa imbas bentrokan yang telah pecah sejak Kamis (7/9) menjadi 16 orang. Sebanyak 100 orang lainnya menderita luka-luka dalam bentrokan.
Kamp pengungsi Ain al-Helweh yang terletak di pinggiran Kota Sidon telah diguncang kekerasan sejak pekan lalu. Bentrokan itu melibatkan anggota militan Fatah — penguasa di kamp Ain al-Helweh, dengan anggota militan Hamas. Tidak diketahui apa yang memicu terjadinya kekerasan berkepanjangan ini.
ADVERTISEMENT
Adapun Fatah dan Hamas merupakan dua faksi Palestina yang paling populer serta memiliki daerah kekuasaannya masing-masing. Fatah mendominasi Otoritas Palestina yang berbasis di Tepi Barat, sementara Hamas menguasai Jalur Gaza.
Ilustrasi Tentara Hamas. Foto: Mohammed Abed/AFP
Sebelumnya, para pejabat senior Palestina — termasuk Azzam al-Ahmad dari Fatah dan Mussa Abu Marzuk dari Hamas, sempat bertemu pada Selasa (12/9) malam di Kedutaan Besar Palestina di Ibu Kota Beirut untuk membahas konflik di Ain al-Helweh.
Dalam pernyataan gabungan, keduanya menyuarakan komitmen penuh untuk mengkonsolidasikan gencatan senjata dan setuju bekerja sama memfasilitasi kembalinya pihak-pihak yang dipaksa keluar dari rumah mereka.
Namun, kesepakatan gencatan senjata tersebut tidak bertahan lama — konflik kembali terulang keesokan malamnya, pada Rabu (13/9). Tak segera dilaporkan pula penyebab mengapa gencatan senjata gagal.
ADVERTISEMENT
Adapun Ain al-Helweh merupakan rumah bagi lebih dari 54 ribu pengungsi asal Palestina dan warga Palestina yang melarikan diri dari konflik di Suriah.
Ahmad dari Fatah dilaporkan telah membahas konflik terbaru di Ain al-Helweh dengan Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati beserta para pejabat lainnya pada Rabu (13/9).