Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Berapa Amerika Menghargai Sebuah Nyawa di Afghanistan?
20 Maret 2017 14:21 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:17 WIB
ADVERTISEMENT
Sebuah nyawa tidak seharusnya dihargai dengan uang, karena memang tidak ternilai. Namun bagi tentara Amerika Serikat, nyawa yang hilang di Afghanistan bisa dibanderol dengan uang. Ibaratnya penebus dosa karena telah membunuh mereka.
ADVERTISEMENT
"Uang duka" ini diberikan Amerika Serikat terhadap para warga sipil Afghanistan yang tewas dalam berbagai operasi serangan di Afghanistan. Untuk satu nyawa yang hilang, kompensasi yang diberikan AS beragam, dari 1.000 dolar AS hingga 10 ribu dolar AS.
Contohnya pada 2014 lalu. Menurut dokumen militer yang diperoleh Reuters pada Senin (20/3), seorang pria di Afghanistan menerima uang sekitar 1.000 dolar AS (Rp 13,3 juta) untuk putranya yang tewas dalam serangan Amerika di perbatasan dengan Iran.
Enam bulan kemudian, seorang ayah di Afghanistan menerima bayaran berbeda, 10 ribu dolar AS (Rp 133 juta) untuk anaknya yang terbunuh dalam serangan tentara AS.
ADVERTISEMENT
Tidak ada standar yang jelas soal berapa nilai kompensasi yang harus dibayarkan AS untuk setiap nyawa warga sipil yang mereka hilangkan sejak menginvasi Afghanistan pada 2001 lalu.
Marla Keenan, direktur di lembaga Center for Civilians in Conflict mengatakan AS tidak adil dalam mengatur biaya kompensasi yang diberikan. Hal ini, kata Keenan, membingungkan dan bisa memicu protes.
"Seorang pria di Kandahar mendapat 4.000 dolar AS untuk mobilnya yang dirusak [tentara AS], sementara seorang wanita di Gardez hanya mendapat 1.000 dolar AS untuk kematian anaknya. Warga sipil layak untuk mendapat yang lebih baik," kata Keenan.
Berdasarkan hukum internasional dan hukum nasional Afghanistan, AS seharusnya tidak perlu membayarkan kompensasi atas setiap nyawa warga sipil yang mereka hilangkan. Pembayaran kompensasi oleh AS dimulai sejak tahun 2005, untuk menandingi Taliban.
ADVERTISEMENT
Taliban setiap kali tidak sengaja membunuh warga sipil, selalu memberikan kompensasi kepada keluarga korban. Cara ini ternyata mampu mengambil simpati dan kepercayaan masyarakat.
Menurut dokumen militer AS yang diperoleh Reuters, tentara AS telah membayar sekitar 1,2 juta dolar AS (Rp 1,5 triliun) untuk 101 warga sipil Afghanistan yang tewas dan 270 yang terluka antara tahun 2013 dan 2016.
Pembayaran terkadang tidak dilakukan langsung, namun melalui pemerintah Afghanistan. Juru bicara Pentagon, Adam Stump, mengatakan besaran kompensasi ditentukan oleh komandan di lapangan karena mereka yang lebih tahu kondisi pertempuran.
"Pembayaran uang duka cita di Afghanistan berdasarkan norma-norma budaya wilayah setempat, saran dari mitra lokal, dan kondisi kejadian," kata Stump.
ADVERTISEMENT