Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Berapa Harga Sebotol Udara Pegunungan Swiss?
14 Maret 2017 9:04 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Produk terkenal yang dijual di Swiss bukan melulu keju, cokelat atau jam tangan. Kini ada benda termahsyur Swiss lainnya yang mulai dijual, yaitu: udara.
ADVERTISEMENT
Tidak ada yang meragukan kesegaran udara pegunungan bersalju di Swiss, tapi bukankah itu gratis anugerah Yang Kuasa? Tapi ternyata ada seorang warga Swiss yang coba mengomersialkan udara segar Swiss.
Adalah John Green, warga ekspatriat Inggris yang telah 20 tahun tinggal di Basel, bulan lalu mulai membotolkan udara pegunungan Swiss. Dengan label "Mountain Air from Switzerland", Green menjual botol udara Swiss dengan berbagai ukuran dan harga.
Untuk botol 500ml dibanderol 97 dolar AS (Rp 1,2 juta), 1 liter seharga 167 dolar AS (Rp 2,2 juta), dan 3 liter dihargai 247 dolar AS (Rp 3,6 juta). Botol-botol itu bisa dibeli secara online dan siap dikirim ke berbagai negara di seluruh dunia.
Botol itu juga disertai dengan sertifikat keaslian udara pegunungan dan koordinat GPS tempat udara tersebut diambil.
ADVERTISEMENT
"Sesaat setelah Anda membuka toples udara sedingin es (direkomendasikan mendinginkannya di freezer untuk efek maksimal) buka plastik pembungkus dan isap ketika tekanan udara gunung keluar, dan Anda akan merasakan udara gunung asli dari Swiss," tulis situs penjual botol udara Swiss.
Kepada media The Local yang dikutip kumparan (kumparan.com), Green mengatakan udara itu diambil di lokasi rahasia dekat Zermatt. Udara tersebut kemudian dibotolkan dan dikemas. Dia berjanji memberikan 25 persen hasil penjualan ke yayasan World Vision untuk mewujudkan air bersih di Afrika.
"Saya tahu ini sedikit gila, tapi idenya menyenangkan dan sebagian uangnya untuk donasi," ujar Green.
Tidak disebutkan berapa botol udara Swiss yang telah terjual. Namun Green di situsnya mengatakan uang donasi yang terkumpul hampir mencapai 1.000 dolar AS atau Rp 13,3 juta.
ADVERTISEMENT