Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, menyampaikan pidato di Kongres Diaspora Indonesia. Dia bicara selama hampir satu jam soal kepemimpinan dan berbagai isu demokrasi lainnya. Berapa biaya yang dikeluarkan untuk mendatangkannya?
ADVERTISEMENT
Sesi pidato Obama berlangsung di mal Kota Kasablanka, Jl Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (1/7) kemarin. Dia bicara selama 30 menit, lalu dilanjutkan dengan diskusi dengan Dino Patti Djalal sebagai ketua Indonesia Foregin Policy Community of Indonesia, salah satu penggagas kongres Diaspora.
Ada ratusan orang yang menghadiri acara tersebut. Mereka datang atas undangan panitia.Sebagian lagi mendaftar lewat platform pendaftaran evenbrite, kemudian mengisi biodata. Yang terpilih, akan mendapatkan undangan pembukaan sesi bersama Obama.
Total ada 3.000 undangan yang disebar, namun mereka datang untuk sesi yang berbeda-beda, tak hanya untuk sesi bersama Obama. Ada yang diundang untuk sesi bersama Reza Rahardian, Anggun C Sasmi, Sri Mulyani dan tokoh-tokoh lainnya.
Tidak diketahui pasti berapa honor Obama dalam acara tersebut. Panitia tidak pernah mengumumkannya secara terbuka. Bisa jadi dibayar atau tidak. Namun yang jelas, ada pihak swasta yang terlibat dalam acara dan menjadi sponsor, yakni Emtek/BBM. Nama brand itu tercantum dalam undangan untuk peserta. Emtek Group dimiliki oleh pengusaha Eddy Sariaatmadja, yang sempat menjamu Obama makan malam di kediamannya di Menteng, Jakpus.
ADVERTISEMENT
Soal honor pidato Obama, media-media di Amerika Serikat dan Inggris pernah membahasnya. Beberapa bulan lalu, berhembus kabar bahwa Obama dibayar 400.000 dolar AS, atau setara dengan Rp 5,3 miliar untuk pidato dalam acara konferensi layanan kesehatan Cantor Fitzgerald di Wall Street.
Ada beberapa pihak yang mengkritik Obama karena memasang tarif setinggi itu. Namun penasihat senior Presiden Obama Eric Schultz kemudian memberikan pernyataan terkait isu tersebut.
"Seperti yang kami umumkan beberapa bulan yang lalu, Presiden Obama akan menyampaikan pidato dari waktu ke waktu. Beberapa dari pidato tersebut akan dibayar, beberapa tidak. Dan terlepas dari tempat atau sponsornya, Presiden Obama akan setia terhadap nilai dan visinya," ujar Schultz seperti dikutip dari Independent.
ADVERTISEMENT
New York Times mengkritisi pernyataan tersebut dengan mengatakan, sesungguhnya Obama bisa tetap setia pada nilai dan visinya dengan memberikan hasil bayaran pidatonya untuk yayasan yang ia dirikan atau yayasan amal lain.
Obama saat ini memang sudah mendirikan sebuah yayasan yang akan memberikan pelatihan kepada generasi muda AS yang akan menjadi pemimpin di kancah politik AS. Yayasan itu bernama Obama Foundation. Beberapa media menyebutkan, dana yang diperoleh dari pidato itu akan disumbangkan juga ke yayasan tersebut.
Sebetulnya, Obama bukan mantan pejabat AS pertama yang mematok tarif untuk berpidato. Hillary Clinton disebut-sebut honornya mencapai angka 225 ribu dolar AS per sesi. Sementara Politico pernah melaporkan tarif Bill Clinton adalah 750 ribu dolar AS untuk bicara di Hong Kong atas sponsor Ericsson. George W Bush juga dibayar 175 ribu dolar AS untuk setiap pidato. Tak ketinggalan, mantan kandidat presiden Sarah Palin pernah mengaku dibayar 115 ribu untuk sekali pidato.
ADVERTISEMENT