Berapi-api, Mega Singgung Ada Pemimpin Diam-diam Turunkan Aparat Sakiti Rakyat

21 Januari 2024 13:13 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Megawati joget bareng Slank di acara kampanye akbar. Foto: Thomas Bosco/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Megawati joget bareng Slank di acara kampanye akbar. Foto: Thomas Bosco/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyampaikan orasi pada kampanye akbar perdana paslon 03 di Kota Bandung, Minggu (21/1). Ia tampak sangat menggebu-gebu.
ADVERTISEMENT
Mega pidato sambil berdiri di depan pendukung Ganjar. Tidak duduk seperti biasanya.
"Pemilu, pemilihan umum itu demokratis. Lalu jujur dan adil. Lalu luber, langsung umum bebas rahasia. Lah kok belum apa-apa, kasus di Boyolali. Lihat apa enggak? Itu kan enggak bohong kan," ujar Megawati dalam orasinya.
Kasus Boyolali yang dimaksud adalah penganiayaan oknum anggota TNI ke pendukung 03. Kasusnya saat ini sedang ditangani pihak TNI.
Mega mengatakan, ia hanya ingin menyampaikan kebenaran. Jadi, tidak takut dengan pihak mana pun.
"Itu kan enggak bohong kan. Lah masa, tadi ditanya sama Pak Ganjar, berani apa nggak? Enggak, nanti Ibu Mega dibilangnya provokator. Tidak. Saya ingin mengatakan kebenaran kepada masyarakat Indonesia, bahwa sebenarnya pemimpin itu harusnya mengayomi seluruh rakyatnya di mana mereka berada," katanya.
ADVERTISEMENT
"Tidak seperti ini, menurunkan secara diam-diam aparat," tegasnya.
Dengan menggebu-gebu dan menunjuk-nunjuk ke massa yang hadir, Mega mengaku tidak takut bila diamuk.
"Terus tentara, tanpa peduli rakyatnya. Siapa dia. Dia itu abdi negara. Apa arti abdi negara, dia harus membantu rakyatnya. Karena dia pun dijadikan oleh rakyat, disekolahkan untuk bisa apa? Untuk membela rakyat, untuk perang kalau ada musuh datang. Bukan untuk menyakiti rakyatnya," teriak Mega.
Mega pun menantang massa, untuk jangan takut bila diintimidasi aparat. Jangan takut untuk melapor.
"Berani apa tidak kalian. Kalau ada yang diintimidasi, lapor, lapor, lapor, dan lapor kepada pemimpin kamu, lapor kepada Presiden kamu," sambungnya.