Berau Gempa 5,5 M, BMKG Ingatkan Pernah Terjadi Gempa Besar di Kaltim

16 September 2024 11:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lokasi gempa yang sebabkan tsunami di Kaltim pada 1921. Foto: Dok. BMKG
zoom-in-whitePerbesar
Lokasi gempa yang sebabkan tsunami di Kaltim pada 1921. Foto: Dok. BMKG
ADVERTISEMENT
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan gempa yang terjadi di Berau, Kalimantan Timur, pada Minggu (16/9) pukul 20.08 WIB, bukan yang pertama. Bahkan pernah terjadi gempa besar di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
BMKG sebelumnya mengungkapkan gempa di Berau kemarin malam diduga akibat aktivitas sesar Mangkalihat.
"Gempa Berau dan Mangkalihat Kaltim M 5,5 tadi malam mengingatkan kita pada peristiwa gempa besar yang terjadi di wilayah tersebut pada tahun 1921," kata Daryono dalam keterangannya, Senin (16/9).
Gempa yang dimaksud Daryono terjadi pada 14 Mei 1921. Saat itu Kaltim diguncang gempa kuat hingga mencapai skala intensitas maksimum VII MMI.
"Gempa ini menyebabkan kerusakan di wilayah Sangkulirang dengan kerusakan paling parah terjadi di Pulau Rending (Teluk Sangkulirang). Di Pulau ini banyak rumah rusak di Kaliorang dan Sekurau," tutur Daryono.
Wilayah yang diguncang gempa tersebut hingga radius 250 kilometer. Total ada 10 kali gempa susulan yang kuat.
ADVERTISEMENT
Peristiwa itu bahkan menyebabkan terjadinya likuifaksi. "Dampak gempa menyebabkan lubang bor menyemburkan air, terjadi rekahan-rekahan tanah sepanjang 10 m, lebar 20 cm, dengan kedalaman 2 m dan menyemburkan air bercampur pasir dan tanah liat," ujar Daryono.
Daryono menjelaskan gempa tersebut dipicu Sesar Sangkulirang. Gempa memicu tsunami yang menyebabkan kerusakan parah di Sekurau.
"Menurut saksi mata, tsunami menggenangi jalan hingga setinggi 1 meter," pungkas Daryono.

Gempa Berau

Sementara itu, saat Berau diguncang gempa pada Minggu (16/9) warga Kecamatan Batu Putih, Kabupaten Berau, sempat panik. Warga pesisir tersebut keluar rumah dan berlari ke alun-alun.
Meski begitu tidak ada laporan kerusakan maupun korban dalam peristiwa itu.
"Belum ada laporan (korban jiwa). Sejauh ini kami belum menerima (laporan) ada kerusakan yang berarti tapi memang getaran gempa terasa kuat," ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Berau, Masyhadi, Minggu (15/9).
ADVERTISEMENT
BMKG juga telah melaporkan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Sementara gempa susulan hingga Senin (16/9) tercatat sebanyak 18 kali.