Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Berbagi Pengalaman Memotret dengan Para TKI di Korsel
27 Agustus 2017 21:44 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
ADVERTISEMENT
Acara workshop video conference yang digelar kumparan, Kedutaan Besar Republik Indonesia di Korsel, dan BNI, Minggu (27/8) siang menghadirkan para TKI di Korea Selatan yang aktif dalam bidang fotografi. Mereka diajak untuk berdiskusi dengan fotografer senior kumparan Aditia Noviansyah.
ADVERTISEMENT
Para peserta yang berjumlah lebih dari 50 orang itu tak hanya bertanya soal teknik memotret dan berbagai teori fotografi. Mereka juga penasaran dengan pengalaman Ano, panggilan akrab Aditia, selama mengambil foto jurnalistik.
Menurut Ano, menjadi seorang fotografer jurnalistik harus siap menghadapi risiko yang akan didapati selama peliputan. Namun semua risiko itu sepadan dengan karya yang dihasilkan. "Kalau risiko itu setiap pekerjaan pasti ada resiko. Tergantung dari kita untuk menyikapinya," katanya, Minggu (27/8).
Kepada para TKI, dia juga menceritakan pengalamannya yang pernah meliput di Kalimantan sampai Mentawai saat masih bekerja di Tempo.
"Saya pernah waktu peliputan foto di Kalimantan mengenai kelapa sawit saya pernah diancam untuk segera pulang. Gara-gara waktu itu saya memotret kerusakan alam di Kalimantan akibat kelapa sawit," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Bahkan, pengalamannya di Mentawai lebih beresiko saat memotret kegiatan Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono yang mengunjungi korban tsunami. Saat itu dia sempat tak jaket keselamatan waktu menyebrangi beberapa pulau dengan kondisi cuaca yang tidak stabil.
"Intinya siap waktu tsunami Mentawai 2010 saya pernah waktu itu mengejar SBY di salah satu pulau. Saya nggak membawa life jacket saya. Itu berbahaya," ujarnya.
Namun, dari risiko yang ada dia belajar menyikapinya dengan baik, di mana hal itu dapat menjadikan pelajaran untuk bisa lebih berhati-hati. Oleh sebab itu saat bekerja dengan menyalurkan hobi memotretnya dia lebih waspada dan menyiapkan semuanya terlebih dahulu.
Para TKI yang awalnya ragu-ragu dalam menyalurkan hobi memotret tersebut, terlihat mengerti dan memahami dengan baik. Bahkan saat workshop berlangsung, terlihat jelas minat dari para TKI untuk menyalurkan hobi memotret saat mendengar pengalaman dari pemateri dan segala kesiapannya.
ADVERTISEMENT
Workshop fotografi ini digelar atas kerja sama antara kumparan, BNI dan KBRI di Seoul. Setelah workshop, akan ada lomba foto bertema 'Street Photography' untuk para TKI yang sudah mengikuti pelatihan. Mereka akan mendaftarkan akun di kumparan, lalu memajang hasil foto-fotonya di kumparan. Sekitar 20 fotografer terbaik akan diikutsertakan dalam workshop lanjutan di Korea Selatan lalu berburu foto bersama Ano di Seoul.
Anda bisa memantau hasil karya mereka di topik ‘Lomba Foto BNI’.