Berbalas Pantun Warnai Pertemuan Jokowi dan Lembaga Adat Melayu Riau

Presiden Jokowi terima Lembaga Adat Melayu Riau di Istana Merdeka. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)

Presiden Joko Widodo siang ini menerima kunjungan Lembaga Adat Melayu Riau (LAM) di Istana Merdeka, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Ada 32 orang yang diterima Jokowi termasuk Gubernur Riau Wan Thamrin Hasyim, Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo, Ketua DPRD Riau Septiana Primawati dan Ka BINDA Riau Marsma TNI Rachman Haryadi.

Pantauan di lokasi, Selasa (4/12), Jokowi menerima kedatangan mereka sekitar pukul 11.40 WIB didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung dan Kepala Staf Presiden Moeldoko. Setelah itu, acara dimulai dengan Jokowi yang meletakkan tangan di atas Tepak Sirih.

Prosesi itu untuk merisik atau meminang Jokowi agar bersedia menerima pemberian gelar adat dari Lembaga Adat Melayu Riau. Setelah peletakan tangan di atas Tepak Sirih, Jokowi bersedia menerima gelar adat.

Selanjutnya, dilakukan pembacaan pantun khas adat Melayu Riau. Pembacaan pantun dilakukan oleh pemuka adat Melayu.

"Orang Melayu, orang beradab, memuliakan pemimpinnya. Mungkin maksud tuan-tuan datang membawa hajat, bolehlah sampaikan agar kami mengerti," kata salah satu pemuka adat yang duduk di barisan Jokowi.

"Majelis yang berbahagia, Tuan Presiden, pejabat negara serta para tokoh-tokoh masyarakat adat yang hadir di sini. Ke kota Makkah orang berhaji, di dalam Kakbah hajar aswad, kepada Allah kita memuji tidak lupa berbaca salawat," jawab pemuka adat dari LAM.

Hingga saat ini pertemuan Jokowi dengan 32 orang pemuka adat melayu Riau masih berlangsung tertutup. Rencananya acara pertemuan akan ditutup dengan makan siang bersama.

Presiden Jokowi terima Lembaga Adat Melayu Riau di Istana Merdeka. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)

Dalam pertemuan ini, LAM juga didampingi oleh Kapitra Ampera yang merupakan Datuk Rangkai Puja Bestari. Kapitra mengaku sebagai penghubung Jokowi dengan lembaga adat Riau.