Berburu Ikan Makarel Kaleng Bercacing di Ibu Kota

31 Maret 2018 17:19 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Berburu Ikan Makarel. (Foto: Satrio Rifqi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Berburu Ikan Makarel. (Foto: Satrio Rifqi/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Setelah mendapat laporan warga yang menemukan cacing dalam ikan makarel kaleng, BPOM langsung melakukan penelitian. Hasilnya pada Rabu (28/3) BPOM mengumumkan ada 27 merek ikan makarel kaleng yang mengandung cacing parasit.
ADVERTISEMENT
Seluruh merek tersebut diperintahkan untuk ditarik dari peredaran. Untuk membuktikan kabar itu, Kamis (29/3) kumparan (kumparan.com) memburu ke lima tempat berbeda yakni tiga supermarket, satu pedagang di pasar tradisional, dan satu warung di Jakarta Selatan.
Pukul 11.30 WIB kami mengunjungi supermarket pertama yang terletak di wilayah Pejaten, Jakarta Selatan. Setibanya di supermarket, terlihat dua petugas wanita sedang membawa troli besar mengambil kaleng-kaleng ikan makarel di rak makanan.
Keduanya mengaku diperintah atasan untuk menarik seluruh produk ikan makarel kaleng dari rak-rak makanan tersebut.
"Kita dari pusat, suruh narik item ini. Kita retur langsung," ujar seorang pegawai.
Kami membeli dua kaleng makarel merek King's Fisher ukuran besar dan kecil. Serta membeli merek Botan ukuran besar yang saat itu akan ditarik oleh petugas.
ADVERTISEMENT
Perburuan kami lanjutkan ke lokasi kedua. Sekitar pukul 12.30 WIB kami sampai di supermarket di bilangan Cilandak, Jakarta Selatan. Siang itu supermarket tampak sepi pengunjung. Terlihat beberapa petugas sedang merapikan barang-barang yang ada di rak makanan.
Berbeda dari supermarket pertama yang kami datangi, di supermarket kedua ini rak khusus makanan kaleng terlihat lowong dan hanya menyisakan beberapa makarel dengan merek tertentu.
Ketika dicek nomor izin edar dan nomor bets yang tertera pada kaleng lalu membandingkannya dengan daftar rilis BPOM, kami tidak menemukan kesamaan.
Seorang petugas pria mengatakan, pihaknya sudah mengetahui imbauan BPOM untuk menarik ikan makarel kaleng bercacing. Mereka langsung menarik produk yang dimaksud pada malam hari setelah menerima surat edaran BPOM.
ADVERTISEMENT
Petugas juga mengatakan makarel yang masih tersedia di rak-rak tersebut aman dikonsumsi. Karena nomor izin edar dan nomor bets produk tidak tercantum dalam daftar 27 merek makarel yang ditarik dari pasaran.
"Nah ini kan ada merek Gaga, bets-nya GIR ini tidak ada dalam surat edaran BPOM. Jadi aman. Memang ada beberapa biji yang sudah kita tarik dan kita amankan," ujar petugas.
Kami lalu membeli satu makarel kaleng merek Gaga.
Masih di wilayah Cilandak, kami mengunjungi supermarket yang ketiga. Sesampainya di sana, kami terkejut karena tidak ada lagi kaleng-kaleng makarel yang tersisa di rak makanan supermarket itu. Hanya tersisa ikan sarden dan tuna kaleng dengan beragam merek.
Ternyata, mereka sudah mengambil semua merek ikan makarel kaleng yang ada di rak, tak lama setelah BPOM merilis pemberitahuan tersebut.
ADVERTISEMENT
"Ini yang diambil makarel karena yang ketahuan (ada cacing) kemarin itu makarel. Biasanya kalau ada info langsung kita lakukan pengecekan," ujar petugas berbaju biru.
Namun, petugas hingga kini juga belum mengetahui kapan ikan makarel kaleng ini akan kembali tersedia di supermarket tersebut. "Belum tahu, menunggu perintah," ujar petugas.
Selanjutnya, kami memutuskan mengecek ke dua pedagang yang ada di pasar tradisional. Sama seperti petugas di supermarket, dua pedagang yang kami temui juga sudah mengetahui soal makarel bercacing yang ditarik BPOM. Namun, mereka mengatakan hingga kini belum ada penarikan barang dari pemilik toko kelontong.
"Saya tahu ada berita cacing itu, tapi saya jamin makarel ini aman. Kalau ada cacing sini kembalikan ke saya," ujar seorang petugas di sebuah toko kelontong.
ADVERTISEMENT
Kami memutuskan untuk membeli dua merek ikan makarel kaleng yakni Botan dan ABC. Terakhir, kami membeli satu ikan makarel kaleng merek Botani ukuran kecil di warung terdekat.
Dalam perburuan ini, kumparan berhasil membeli empat merek ikan makarel kaleng yang tertera dalam 27 daftar yang ditarik oleh BPOM.