Beredar Kabar Diculik Usai Acara di Tebet, Eep Saefulloh Beri Penjelasan

28 Februari 2024 22:32 WIB
·
waktu baca 4 menit
Direktur lembaga survei Polmark Indonesia, Eep Saefulloh Fatah di program Info A1 kumparan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Direktur lembaga survei Polmark Indonesia, Eep Saefulloh Fatah di program Info A1 kumparan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Beredar kabar Founder dan CEO lembaga survei Polmark Indonesia Eep Saefulloh Fatah jadi korban penculikan. Kabar ini beredar sejak Jumat (23/2) sore dan semakin meluas pada Selasa (27/2). Eep pun buka suara terkait isu tersebut.
ADVERTISEMENT
Eep mengatakan, kabar penculikan ini muncul setelah dirinya bicara dalam acara King Maker yang dibuat Ustaz Bachtiar Nasir di Tebet, Jakarta Selatan. Ia mengaku dalam acara itu bicara cukup keras mengkritik.
"As-salāmu ’alaikum wa rahmatullāhi wa barakātuh. Terima kasih untuk kepedulian, doa dan dukungannya. Alhamdulillah. Saya baik-baik saja. Berkegiatan seperti biasa. Sehat," kata Eep lewat keterangannya, Rabu (28/2).
"Rumor tentang saya ditahan, diculik, hilang, sudah saya dengar (dari sejumlah orang yang meminta konfirmasi ke saya) sejak Jumat sore (23/2/2024). Kebetulan Kamis malamnya saya menjadi tamu di acara King Maker-nya Ustaz Bachtiar Nasir di Tebet dan berbicara sangat keras. Jadi wajar jika beberapa orang yang hadir di acara itu dan besoknya membaca rumor saya diculik, langsung was-was. Cemas. Khawatir berita itu benar," lanjut Eep.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, isu penculikan ini awalnya hanya diterima segelintir orang saja di lingkaran pertemanannya. Belakangan isu itu semakin meluas pada Senin (26/2). Bahkan, ada yang merespons isu ini dengan ajakan turun ke jalan.
"Sampai dengan Senin (26/2/2024), rumor itu tak meluas. Hanya beredar di kalangan-kalangan tertentu secara terbatas. Peredaran rumor itu menjadi sangat luas, sepertinya, kemarin, sepanjang Selasa, (27/2/2024). Bukan hanya luas tapi juga liar karena ditumpangi oleh ajakan untuk melakukan aksi turun ke jalan," jelas Eep.

Eep Pastikan Isu Penculikan Hoaks

Eep memastikan kabar penculikan adalah hoaks. Ia lalu merespons satu per satu pesan pertanyaan yang masuk ke ponselnya.
"Saya lumayan direpotkan karena harus merespons banyak teman (yang khawatir) sepanjang Selasa itu. Mohon bantuannya untuk mengabarkan bahwa itu rumor, kabar burung, hoaks," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Dia mengaku sedang dalam jadwal yang padat saat isu penculikan ini beredar sehingga tak dapat merespons setiap pertanyaan yang datang dari rekannya.
"Kemarin (Selasa, 27/2/2024) pagi sampai dengan siang, saya diskusi dengan sejumlah organisasi masyarakat sipil, di Sentul ini. Tentu saya tak membuka HP. Sepanjang pagi hingga siang itu rupanya sudah banyak WA yang masuk. Saya menyetir sendiri dari Sentul ke Jakarta dan tak bisa saya segera respons," ungkapnya.
"Dari Sentul saya ke studio K\EEP TALKING, langsung menerima 2 orang Ustadzah yang mengkonsultasikan rencana aksi mereka. Lalu secara paralel menerima kunjungan seorang sahabat. Lalu taping episode perdana K\EEP IN TOUCH, berdebat dengan Rocky Gerung. Lalu taping satu episode K\EEP TALKING untuk memperjelas duduk soal Hak Angket dan pembentukan Pansus Pilpres 2024," lanjutnya.
Penggagas app Warga Jaga Suara, Eep Saefullah, di Restoran Pulau Dua, Senayan, Jumat (9/2/2024). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
Eep mengaku dua hari terakhir sibuk dengan agenda diskusi dan menghadiri undangan sebagai pembicara. Sepanjang kegiatan itu, dia tak sempat merespons pesan yang masuk ke ponselnya.
ADVERTISEMENT
Akibatnya, orang yang penasaran dengan kondisinya semakin banyak menghubunginya. Ada beberapa orang yang sudah direspons Eep, mereka mendesak agar Eep memberi kabar di media sosial.
"Tak ada jeda, lanjut menerima dua orang kawan yang mengajak diskusi soal ekosistem ekonomi pengelolaan haji. Saya kemudian masih lanjut diskusi dengan beberapa anggota Tim K\EEP TALKING," imbuhnya.
"Sepanjang saya berkegiatan itu dari pagi hingga malam, sangat sedikit waktu yang saya pakai untuk membuka-buka HP — untuk menghormati kawan bicara/pertemuan. Inilah yang membuat berita soal saya hilang makin liar. Saya tak bisa segera merespons WA dari sejumlah teman yang meminta konfirmasi berita burung itu. Sandrina pun ditelepon banyak orang hingga memutuskan membuat IG story," lanjutnya.
ADVERTISEMENT

Kiai hingga Purnawirawan Resah

Tidak hanya rekan dan kerabat dekat, Eep menyebut, keresahan juga datang dari para kiyai hingga mantan menteri dan purnawirawan jenderal.
"Ini sekadar tambahan penjelasan soal mengapa berita itu jadi makin luas karena hampir seharian saya tak sempat merespon permintaan konfirmasi dari banyak sekali orang — terentang dari teman SMA, Guru masa SMA, teman kuliah, para aktivis, beberapa mantan menteri dan purn jenderal, teman-teman anggota DPR, Kyai, Ustadz dan Ustadzah, dst. Sengaja saya sebut identitas mereka untuk menunjukkan bahwa rumors itu sudah sebegitu luas," rincinya.
"Tampaknya gelombang permintaan konfirmasi — dari teman-teman yang khawatir — berlanjut hari ini (Rabu, 28/2/2024). Sebab sejak sebelum Subuh tadi sudah banyak WA yang masuk," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Terakhir, Eeep mengajak semua pihak untuk selalu berlindung pada Allah SWT atas setiap ancaman yang datang.
"Jika ada yang sedang berusaha mengancam keamanan kita, kita doakan saja semoga Allah amankan dulu hati yang mengancam itu sehingga alih-alih ybs mengancam keamanan kita malah jadi tambahan pengaman buat kita. Āmīn," tandasnya.