Beredar Pesan Sebut RSUP Sanglah Denpasar Krisis Oksigen, Ini Penjelasan Dirut

21 Juli 2021 14:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas medis berada di sekitar ruang perawatan Nusa Indah yang dilengkapi dengan ruangan isolasi di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, Rabu (11/3). Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
zoom-in-whitePerbesar
Petugas medis berada di sekitar ruang perawatan Nusa Indah yang dilengkapi dengan ruangan isolasi di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali, Rabu (11/3). Foto: ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
ADVERTISEMENT
Sebuah pesan beredar menyebut RSUP Sanglah di Denpasar Bali krisis oksigen karena distributor mendahulukan kebutuhan oksigen di rumah sakit lain. Pesan itu beredar di WhatsApp warga Bali. Dalam pesan itu, juga disebut kabar tenaga kesehatan (nakes) kewalahan menghadapi pasien karena sejumlah rumah sakit mengalami keterbatasan oksigen sehingga menutup IGD dan merujuk pasien ke RSUP Sanglah.
ADVERTISEMENT
Dirut RSUP Sanglah I Wayan Sudana merespons hal itu. Dia mengatakan, ketersediaan oksigen dan nakes di RSUP Sanglah lancar. Distribusi oksigen ke rumah sakit di Bali dilakukan secara bertahap.
“Sementara semuanya berjalan lancar. Kalau truk belok-belok itu memang rutenya 1 tangki truk di beberapa titik RS,” kata Sudana saat dihubungi wartawan, Rabu (21/7).
Dirut RSUP Sanglah I Wayan Sudana. Foto: Denita BR Matondang/kumparan
Ia menegaskan, Dinas Kesehatan Bali telah mengisi ketersedian oksigen RSUP Sanglah. Rata-rata RSUP Sanglah membutuhkan oksigen liquid 8-9 ton per hari dan gas tabung 40-50 tabung per hari.
Sudana juga membenarkan sejumlah rumah sakit merujuk pasien karena keterbatasan oksigen.
“Ya karena RSUP Sanglah pusat rujukan. (Kebutuhan oksigen) semua sudah diatur oleh Satgas sehingga diharapkan (distribusinya) merata ke seluruh RS,” kata Sudana.
Ilustras virus corona di Bali. Foto: Nyoman Hendra Wibowo/Antara Foto
Ia menuturkan, sejumlah rumah sakit di Bali, termasuk RSUP Sanglah, telah membuat strategi dalam menghadapi lonjakan pasien COVID-19. Yakni, mengaktifkan grup koordinasi untuk mencari rumah sakit yang mampu merawat pasien, menambah tempat tidur isolasi dan berkoordinasi dengan Satgas COVID-19 Bali.
ADVERTISEMENT
“Ada komunikasi antar-RS yang menangani Covid melalui aplikasi SIRANAP atau SISRUTE atau group WA sehingga tahu mana RS yang masib dapat menerima pasien. Mempersiapkan penambahan atau konversi bed. Pemilahan pasien OTG, ringan, sedang, berat dan kritis sehingga masing-masing RS bisa merawat sesuai kemampuannya sehingga tidak menumpuk di RSUP Sanglah. Dan selalu koordinasi dengan Satgas COVD-19 Bali,” kata Sudana.

Kasus di Bali Terus Meningkat

Calon penumpang pesawat melintas di media promosi PON XX Papua di Terminal Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali, Kamis (1/7/2021). Foto: Fikri Yusuf/ANTARA FOTO
Kasus di Bali memang terus meningkat selama pertengahan Juni lalu. Kasus tertinggi tercatat pada Sabtu (18/7) dengan jumlah pasien terkonfirmasi positif COVID-19 1.019 orang, 529 orang sembuh dan 23 orang meninggal.
Saat ini, ada 53.499 orang dinyatakan positif, 53.449 orang sembuh dan 1.817 orang meninggal serta 7.630 orang dirawat terpapar COVID-19.
ADVERTISEMENT
Lonjakan kasus virus corona membuat ketersediaan oksigen di Bali semakin terbatas. Hal ini karena pasokan oksigen di Bali berasal dari Banyuwangi, Jawa Timur.
Berdasarkan data Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSSI), kebutuhan oksigen di Bali mulai meningkat sejak pekan pertama Juli 2021 lalu.
Pada pekan ini naik lima kali lipat. Pasokan oksigen liquid dari Jawa ke Bali cuma 14 ton per hari sementara itu kemampuan produksi oksigen gas di Bali mencapai 700 tabung per hari.
Berikut pesan yang beredar tersebut :
Niki (ini) RS Sanglah sampun degdegan (tidur nyap-nyap) dari kemarin, O2 yg harusnya ke Sanglah kemarin sore ternyata belok ke Buleleng dan Wangaya dan baru pk 03 pagi ini sampai di Sanglah dg jumlah pasokan hanya cukup utk nanti malam
ADVERTISEMENT
Beberapa RS menutup IGDnya, pasien semua diarahkan ke RS Sanglah tanpa konfirmasi terlebih dahulu shg kami tambah kewalahan. IGD kami buka sampai menampung 30-35 pasien, blm bisa segera masuk ruangan ok banyak yg datang tanpa hasil swab, langsung disuruh ke Sanglah tanpa ba..bi...bu ...
Situasi pagi ini, Oksigen tabung kami yg besar habis, yg kecil cukup sampai pagi ini. Usaha kami lakukan dg merapatkan semua KSM, DPJP COVID-19 utk membuat algoritme baru penggunaan O2 pd pasien COVID-19 agar lebih efisien dg target perawatan yg optimal bukan maksimal
Mohon maaf atas ketidaknyaman ini, RSUP Sanglah bukan tidak mau menolong tapi kita semua mengalami hal yg sama, maka dg melemparkan semua pasien ke RSUP Sanglah bukanlah solusi terbaik ok kita sama2 punya masalah kekurangan O2, matur sukseme atas pengertiannya.
ADVERTISEMENT