Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Poster dukungan kepada Wakil Presiden Terpilih Gibran Rakabuming Raka untuk menjadi Ketua Umum Partai Golkar beredar di media sosial.
ADVERTISEMENT
Di pojok kanan atas poster tercantum pula tulisan Koalisi Muda Pembaharuan Golkar (KMPG).
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPD Partai Golkar DIY, John S Keban, menyebut orang yang membuat poster itu sebagai tindakan pelecehan terhadap Partai Golkar.
"Kalau itu orang-orang yang memunculkan gambar-gambar itu tindakan pelecehan terhadap Partai Golkar, dan kami akan tindak tegas," kata Keban saat dihubungi wartawan, Senin (12/8).
Keban mengatakan Partai Golkar merupakan partai besar bukan partai kaleng-kaleng.
"Partai Golkar itu partai besar bukan partai kaleng-kaleng, bahkan menyuruh anak kecil mau menjadi Ketua Umum Golkar dari mana ceritanya gitu," jelasnya.
Dia menjelaskan Partai Golkar memiliki aturan organisasi dan mekanisme AD/ART.
"Tidak ada cerita jalan-jalan sembarangan seperti itu," bebernya.
ADVERTISEMENT
Tetap Solid
Keban mengatakan Partai Golkar seluruh Indonesia tidak terpengaruh dengan mundurnya Airlangga Hartarto dari Ketum Golkar.
"Semua solid, kompak, kita punya pengalaman bagaimana Golkar mau dipecah jadi dua. DIY bisa menjaga keutuhan partai dan sampai rekonsiliasi, menarik semua prosedur hukum, kembali kepada kompromi politik, dan kita telah membuktikan itu. Jadi Partai Golkar seluruh Indonesia tidak hanya DIY, kami solid, kompak, satu komando untuk mensukseskan Pilkada 2024 ini, itu sikap," tegasnya.
Lanjutnya, soal mundurnya Airlangga ini, Keban mengatakan bukan hal yang mendadak. "Kita sudah mengendus juga, ini barang kan bukan mendadak," bebernya.
Bahlil digadang jadi ketum Golkar
Menteri Investasi/BKPM Bahlil Lahadalia digadang bakal menjadi Calon Ketua Umum Golkar menggantikan posisi Airlangga Hartarto. Bahlil bahkan dikabarkan sudah bertemu dengan Jokowi dan Jusuf Kalla pada Jumat (9/8), sehari sebelum Airlangga mengumumkan mundur.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Bahlil mengaku tidak mengetahui dinamika yang terjadi di tubuh partai Golkar terkait dengan mundur Airlangga Hartarto dari jabatan ketua umum. Ia mengatakan dia hanya seorang kader, bukan pengurus.
"Saya enggak tahu ya, saya betul kader Golkar tapi bukan pengurus DPP. Jadi saya tidak tahu apa yang terjadi di sana," ucap Bahlil di IKN, Kalimantan Timur, Senin (12/8).
Bahlil pun enggan mengomentari lebih jauh soal efek mundur Airlangga apakah akan mempengaruhi proses Pilkada atau tidak.
"Saya no comment soal itu," katanya.
Lebih jauh, Bahlil pun mengakui hubungan dirinya dengan Airlangga baik. Ia menyebut dirinya sempat berbincang dengan Airlangga membahas pekerjaan.
"Saya sama dia [Airlangga] sahabat baik . Kami biasa aja, biasalah ngomong kerjaan," tandas dia.
ADVERTISEMENT