Beredar Poster Ketua BEM KM UGM Disebut "Mahasiswa UGM Paling Memalukan"

15 Desember 2023 18:30 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua BEM KM UGM Gielbran Muhammad Noor, di Bundaran UGM, Jumat (8/12/2023). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua BEM KM UGM Gielbran Muhammad Noor, di Bundaran UGM, Jumat (8/12/2023). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Beredar poster bergambar Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada atau BEM KM UGM, Gielbran Muhammad Noor, dengan tulisan "Nominasi Mahasiswa UGM Paling Memalukan". Dalam foto yang beredar di media sosial itu tampak poster terpasang di sebuah tembok.
ADVERTISEMENT
"Tidak masalah. Meskipun yang kita lakukan adalah wujud untuk memantik gerakan teman-teman ya untuk lebih peka dan objektif menilai sesuatu," kata Gielbran melalui sambungan telepon, Jumat (15/12).
"Jangan sampai banyak tabir-tabir yang membuat pandangan kita tidak objektif. Ya ini tahun politik dan saya harap harus objektif dalam melihat sesuatu," katanya.
Poster ini muncul tidak lama setelah BEM UGM memberikan penghargaan kepada Jokowi sebagai alumni UGM paling memalukan.
Gielbran mengatakan segala kritik, komentar dan saran yang masuk ke pihaknya menjadi masukan. Ini menurutnya merupakan wujud demokrasi.
"Akan kami nilai sebagai sebuah evaluasi," katanya.
Gielbran mengakui beberapa waktu ini mendapatkan intimidasi. Pertama ada oknum yang mengaku-ngaku sebagai intel dayang ke fakultasnya untuk meminta biodata.
ADVERTISEMENT
"Oleh dekan tidak diberikan dengan alasan ya (orang yang ngaku-ngaku itu) tidak punya surat izin atau apa pun itu," katanya.
Pun demikian, serangan doxing juga menimpa Gielbran.
"Iya itu yang justru saya sayangkan sampai doxing dan saya yakin itu buzzer-buzzer. Dan saya justru takut itu membuat teman-teman trauma untuk bersuara. Saya tidak takut tapi saya takut teman-teman mahasiswa takut kritis ketika melihat saya didoxing," katanya.
Di sisi lain, Gielbran mengaku mendapat dukungan dari para alumni hingga dosen.
"Beberapa dosen dan alumni menghubungi saya untuk mensupport baik moral maupun dorongan banyak yang mensupport sangat besar," katanya.