Beredar Sosok 'Orang Dalam' Penyebab Serangan PDN, Ini Kata Kominfo

4 Juli 2024 12:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ransomware. Foto: Andrey_Popov/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ransomware. Foto: Andrey_Popov/Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Misteri penyebab Brain Chiper bisa menanam program jahat ransomware ke server PDN belum terungkap. Namun kini beredar sosok "orang dalam" yang disebut telah "membuka pintu" sehingga server PDN bisa dienkripsi/dikunci oleh Brain Chiper.
ADVERTISEMENT
Info "orang dalam" ini diunggah oleh akun X @kafiradikalis. Dia bahkan me-mention Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid dalam unggahannya. Komisi I adalah mitra kerja Kominfo, BSSN, dll.
Terkait hal itu, Semuel Abrijani Pangerapan yang baru saja mundur dari jabatan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), belum dapat memastikannya. Dia hanya mengatakan bahwa semua pihak sedang bekerja melakukan investigasi.
"Semua lagi bekerja, jadi BSSN bekerja, Cyber Crime juga bekerja, jadi semua lagi diinvestigasi," kata Semuel di sela pengumuman pengunduran dirinya di Kantor Kemenkominfo, Jakarta, Kamis (4/7).
Semuel belum menjelaskan hasil dari investigasi karena masih berlangsung. "Namanya juga investigasi (masih berlangsung)," ucap dia.
Sementara itu, Brain Cipher "bermurah hati" memberikan kunci pembuka (dekripsi) untuk membuka akses server data PDN secara gratis pada Rabu (3/7) lewat situsnya di dark web.
ADVERTISEMENT
Pemerintah sudah mencoba kunci itu dan bisa membuka spesimen data PDN.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika, Semuel Abrijani Pangarepan memberikan keterangan pers pengunduran diri di Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Kamis (4/7/2024). Foto: Rachmadi Rasyad/kumparan

Sekilas Serangan PDN

Serangan malware (software jahat) pada server PDN diketahui setelah Imigrasi mengalami gangguan layanan di bandara-bandara internasional pada 20 Juni 2024 sekitar pukul 04.00 WIB. Berhari-hari pemerintah berdalih server PDN mengalami "gangguan teknis".
Pada 24 Juni, pemerintah baru mengakui bahwa PDN mendapat serangan siber berupa ransomware oleh kelompok Brain Chiper, dengan permintaan tebusan USD 8 juta (Rp 131 miliar) dalam bentuk kripto Monero.
Pemerintah saat ini memiliki dua PDN sementara (PDNS) sembari membangun PDN permanen. PDNS 1 terletak di Serpong-Tangsel dan PDNS 2 di Surabaya. Nah, PDNS 2 Surabaya inilah yang dikunci/disandera oleh geng Brain Chiper.