Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Berita Populer: Cukai Rokok 2023 & 2024 Naik; Konser Dewa 19 di JIS Tak Berizin
4 November 2022 8:32 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
Sejumlah peristiwa penting dan menarik menjadi berita populer pada Kamis (3/11). Mulai dari Pemerintah naikkan cukai rokok tahun 2023 & 2024 sebesar 10 persen hingga polisi sebut konser Dewa 19 di JIS tak ada izin.
ADVERTISEMENT
Bagi Anda yang tak sempat mengikuti perkembangan berita terkini di hari kemarin, kumparan merangkum lima berita populer berikut. Apa saja?
Resmi! Pemerintah Naikkan Cukai Rokok Tahun 2023 & 2024 Sebesar 10 Persen
Pemerintah memutuskan untuk menaikkan tarif cukai rokok atau cukai hasil tembakau (CHT) sebesar 10 persen pada tahun 2023 dan 2024. Dalam keterangannya usai mengikuti rapat bersama Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat Kamis (3/11), Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa kenaikan tarif CHT pada golongan sigaret kretek mesin (SKM), sigaret putih mesin (SPM), dan sigaret kretek tangan (SKT) akan berbeda sesuai dengan golongannya.
“Rata-rata (naik) 10 persen. Nanti akan ditunjukkan dengan SKM I dan II yang nanti rata-rata meningkat antara 11,5 hingga 11,75 (persen), SPM I dan SPM II naik di 12 hingga 11 persen, sedangkan SKP I, II, dan III naik 5 persen,” ujar Sri Mulyani .
ADVERTISEMENT
Selain itu, Jokowi juga meminta agar kenaikan tarif tidak hanya berlaku pada CHT, tetapi juga rokok elektrik dan produk hasil pengolahan hasil tembakau lainnya (HPTL). Untuk rokok elektrik, Sri Mulyani menuturkan, kenaikan tarif cukai akan terus berlangsung setiap tahun selama lima tahun ke depan.
“Hari ini juga diputuskan untuk meningkatkan cukai dari rokok elektronik yaitu rata-rata 15 persen untuk rokok elektrik dan 6 persen untuk HTPL. Ini berlaku, setiap tahun naik 15 persen, selama 5 tahun ke depan,” lanjutnya.
Ferdy Sambo Tegur Penyidik yang Cecar Eliezer: Dinda, Jangan Kencang Nanyanya!
Terungkap, Ferdy Sambo pernah menegur penyidik dari Polres Jakarta Selatan, AKP Rifaizal Samual. Dia yang saat itu menjabat sebagai Kanit I Satreskrim Polres Jaksel, ditegur karena terlalu kencang bertanya ke Bharada Richard Eliezer Pudihang Lumiu usai peristiwa pembunuhan Brigadir Yosua.
ADVERTISEMENT
"Saya tanyakan pada saat itu siapa ini nembak, Richard langsung menyampaikan 'siap saya komandan'," kata Samual yang menjadi saksi di persidangan kasus obstruction of justice pembunuhan Yosua dengan terdakwa Irfan Widyanto, Kamis (3/11).
"Saudara tanya siapa yang tembak?" tanya hakim.
"Siap saya lakukan interogasi singkat, saya lanjutkan interogasi 'di mana kamu melakukan posisi nembak', [dijawab] 'siap di lantai dua'," kata Samual.
Saat itu, ia pun meminta kepada Eliezer untuk menjelaskan awal mula peristiwa tembak menembak bisa terjadi. Dia juga meminta Eliezer mempraktikkan gerakan Yosua pada saat penembakan. Eliezer kemudian melakukan itu, dan meyakinkan kepada Samual bahwa telah terjadi peristiwa tembak menembak. Namun, pada saat proses itulah, Sambo menegur Samual.
"Pada saat proses saya bertanya pada Richard saya dipanggil Ferdy Sambo," kata Samual.
ADVERTISEMENT
"Dinda sini kamu," kata Sambo yang diucapkan ulang oleh Samual.
Setelahnya, Sambo pun meminta kepada Samual untuk tidak terlalu kencang bertanya ke Eliezer.
"Beliau sampaikan 'kamu jangan kenceng-kenceng nanyanya ke Richard, dia sudah membela keluarga saya. Kalau kamu nanyanya begitu dia baru alami peristiwa yang membuat psikologisnya terganggu, bisa ya?'," kata Sambo.
"Siap bisa jenderal," jawab Samual.
Heboh 7 Guru Besar FEB Unhas Mengundurkan Diri karena Kecewa dengan Dekan
Beredar kabar tujuh orang guru besar atau profesor di kampus Universitas Hasanuddin (Unhas ), Makassar, kompak mengajukan pengunduran diri sebagai pengajar pada program doktor di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Hasanuddin.
Pengunduran diri itu muncul dalam bentuk surat terbuka. Tujuh guru besar tersebut, yaitu:
ADVERTISEMENT
Prof. Dr. Muhammad Idrus Taba, SE M.Si
Prof. Dr. Cevi Pahlevi, SE M.Si
Prof. Dr. Siti Haerani, SE M.Si
Prof. Dr. Idayanti Nusyamsi, SE M.Si
Prof. Dr. Haris Maupa, SE M.Si
Prof. Dr. Mahlia Muis, SE M.Si, CIPM
Prof. Dr. Muhammad Asdar, SE M.Si
Dalam surat pengunduran diri itu disebutkan alasan mereka karena kecewa dengan pimpinan FEB. Menurut mereka, dekan dari FEB bersifat otoriter dengan memaksakan salah seorang dari mahasiswa program doktor lulus meski ia tidak memenuhi syarat.
Belum diketahui siapa mahasiswa S3 yang dinilai para guru besar tidak memenuhi syarat tersebut.
Fitur Baru WhatsApp Ini Bisa Satukan Banyak Grup WA hingga Bikin Polling
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, WhatsApp sudah memperkenalkan fitur Komunitas pada April 2022 lalu. Kini fitur tersebut resmi diluncurkan secara global pada Kamis (3/11), dan akan tersedia untuk semua pengguna secara bertahap.
Perusahaan juga menekankan fitur Komunitas ini akan bersifat privat. Artinya, chat yang beredar di komunitas akan dilindungi enkripsi end-to-end.
“Dengan Komunitas, kami memiliki tujuan untuk meningkatkan standar tentang cara organisasi berkomunikasi dengan tingkat privasi dan keamanan yang tidak akan ditemukan di platform lain.”- WhatsApp.
Polisi Sebut Konser Dewa 19 di JIS Tak Ada Izin, Singgung soal Tiket yang Ludes
Konser Pesta Rakyat Dewa 19 yang sedianya digelar pada 12 November mendatang, harus ditunda. Rupanya, konser yang akan dihelat di Jakarta International Stadium (JIS) itu belum mendapat izin dari pihak kepolisian.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan. Kata Zulpan, polisi belum mengeluarkan izin atas terselenggaranya acara itu.
"Jadi, konser itu memang ditunda pelaksanaannya karena memang, pertama, belum keluar rekomendasi izin dari kepolisian, rekomendasi izin terkait penyelenggaraan acara," tutur Zulpan ke awak media.
Meski belum memiliki izin, pihak penyelenggara sudah menjual tiket konser tersebut. Tiket bahkan telah ludes terjual dalam waktu yang singkat. Sebanyak 60 ribu tiket habis dalam waktu 1 jam.
Zulpan pun menyayangkan sikap penyelenggara acara yang sudah menjual tiket sebelum rekomendasi izin acara dikeluarkan dari pihak kepolisian.
"Tiket yang terjual ini sebenarnya kita sayangkan juga. Kan, seharusnya izinnya keluar, baru tiketnya dijual. Ini izinnya belum keluar, tiketnya sudah dijual," ucap Zulpan.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT