Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Berita Populer: Haris Azhar Minta Maaf ke Luhut; Bos Smelter China Disemprot DPR
9 Juni 2023 8:24 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Sejumlah peristiwa penting dan menarik menjadi berita populer pada Kamis (8/6). Mulai dari Haris Azhar minta maaf ke Luhut hingga Bos Smelter China disemprot DPR.
ADVERTISEMENT
Bagi Anda yang tak sempat mengikuti perkembangan berita terkini di hari kemarin, kumparan merangkum lima berita populer berikut. Ada apa saja?
Pembunuh Mahasiswi dalam Koper Ditangkap
Polrestabes Surabaya menangkap pelaku pembunuhan mahasiswi bernama Angelina Natania alias AN yang mayatnya dibuang di dalam koper di Taman Hutan Raya (Tahura) Raden Soerjo, kawasan Gajah Mungkur, Kecamatan Pacet, Mojokerto, Rabu (7/6).
"Saat ini pelaku sudah diamankan, iya (mengakui membunuh). Dari hasil penyelidikan pelaku berinisial R. Ditangkap di daerah Pacet, Mojokerto," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Mirzal Maulana kepada wartawan, Kamis (8/6).
Pria di Sumut yang Mutilasi, Rebus, dan Bakar Istri Divonis Bebas
Majelis hakim Pengadilan Negeri Tarutung memvonis bebas Harapan Munthe atas kasus pembunuhan dan mutilasi terhadap istrinya Nurmaya Situmorang (43), Rabu (7/6) kemarin.
ADVERTISEMENT
Mengutip laman resmi SIPP PN Tarutung, Harapan Munthe memang terbukti secara sah melakukan tindak pidana pembunuhan dan mutilasi. Namun, terdakwa tak dapat dipertanggungjawabkannya karena kondisi gangguan mental.
“Menyatakan terdakwa Harapan Munthe tersebut di atas, telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana pembunuhan sebagaimana dalam dakwaan subsidair, akan tetapi terdakwa tidak dapat dimintai pertanggungjawaban pidana,” demikian bunyi vonis pada laman PN Tarutung pada Kamis (8/6).
Haris Azhar Minta Maaf ke Luhut
Advokat dan aktivis HAM, Haris Azhar, menjalani sidang kasus dugaan pencemaran nama baik yang dilaporkan oleh Menko Marves Luhut B Pandjaitan, Kamis (8/6).
Usai persidangan, majelis hakim bertanya apakah Haris dan Fatia Maulidianty ingin meminta maaf kepada Luhut atau tidak?
ADVERTISEMENT
"Kami tidak akan paksa Saudara Haris maupun Saudara Fatia, ada yang mau disampaikan ke Saudara Saksi selaku manusia? Misalnya ada khilaf, semua orang pasti ada kekhilafan, ada keinginan minta maaf kepada Saudara Saksi?" tanya majelis hakim di PN Jaktim, Kamis (8/6).
Bos Smelter China Disemprot DPR
Komisi VII DPR menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Plt Direktur Jenderal Minerba Kementerian ESDM, Direktur Jenderal ILMATE Kementerian Perindustrian, dan bos perusahaan smelter nikel yang banyak berasal dari China, untuk membahas tata kelola niaga nikel.
Saat awal rapat berjalan, Wakil Ketua Komisi VII DPR Eddy Soeparno sebagai pimpinan rapat meminta masing-masing bos smelter memperkenalkan diri dan perusahaannya. Namun, ternyata banyak yang tak bisa hadir, sementara sisanya yang hadir banyak yang tak bisa Bahasa Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Ini adalah sidang parlemen resmi dan semua sidang parlemen dilakukan dalam bahasa Indonesia. Ini adalah aturan, sehingga Anda harus diwakili oleh seseorang yang dapat berbicara dalam bahasa Indonesia. Kami akan menunggu presentasi Anda jadi harap orang (penerjemah) Anda hadir di ruangan ini," tegas Eddy.
Rafael Tan Hanya Terima 100 Cup Seblak Coet saat Open PO
Rafael Tan tengah jadi sorotan usai mengunggah momen dirinya bikin seblak. Seblak yang dibuat di atas coet atau cobek ini memang sangat menggugah selera.
Banyak netizen yang menilai seblak buatan Rafael menggunakan resep asli, mengingat saat ini banyak seblak yang dibuat dengan resep yang sudah dimodifikasi.
"Kalau sekarang seblak, tuh, kan, sudah dimodifikasi kayak punya kuahnya. Sebenarnya seblak yang asli, tuh, cuma kerupuk enggak pakai toping yang lain, terus pakai bumbu seblak kayak bawang putih," ungkap Rafael Tan di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Rabu (7/6).
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT